jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengatakan peringatan Hari Kemerdekaan RI perlu dimaknai lebih dalam.
Dia menyatakan peringatan Hari Kemerdekaan RI tidak hanya sekadar selebrasi, tetapi juga momentum membangun prestasi olahraga nasional di kancah dunia.
BACA JUGA: Brisbane jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032, Ini Kata Raja Sapta Oktohari
Sosok yang akrab disapa Okto itu menjelaskan Indonesia yang merupakan negara keempat dengan populasi terbanyak di dunia masih tertinggal cukup jauh dibandingkan negara-negara besar lainnya, seperti China dan Amerika Serikat.
Menurutnya, China dan AS sudah membuktikan sebagai negara besar di dunia yang bisa berjaya di Olimpiade.
BACA JUGA: Pelatih Persib Sebut Sedang Negosiasi dengan Pengganti Beni Okto
Hal ini perlu diikuti oleh Indonesia.
Berdasarkan data US Census Bureau pada 1 Juli 2021, China berada dalam daftar teratas negara populasi terbesar dengan 1,397 miliar jiwa.
BACA JUGA: Jenderal Listyo Sigit Pimpin PB ISSI, Begini Harapan Raja Sapta Oktohari
Disusul oleh India dengan populasi 1,339 miliar jiwa, AS 332,4 juta jiwa, dan Indonesia 275,1 juta jiwa.
“Kemerdekaan adalah peringatan tentang perjuangan, harapan, dan cita-cita para pendiri bangsa sehingga kita perlu merefleksikan mau dibawa ke mana Indonesia ke depan,” kata Okto itu dalam siaran pers, Selasa (17/8).
“Dari sektor olahraga, Indonesia sebagai negara populasi terbesar nomor empat di dunia harus menempatkan diri dalam prestasi olahraga yang sesuai dan kami dalam perjalanan menuju ke sana,” tambah pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) itu
Meski begitu, Okto menjelaskan Indonesia saat ini sudah dalam trek tepat untuk bersaing dengan negara papan atas olahraga dunia.
Sebab, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menjadikan Olimpiade sebagai tujuan utama Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sampai 100 tahun Indonesia merdeka saat Olimpiade digelar pada 2044.
“Kita harus konsisten karena olahraga bukan sekadar prestasi atlet, tetapi secara holistis olahraga adalah prestasi bangsa,” kata Okto.
Menurut Okto, semua atlet, pelatih, ofisial, maupun even yang diikuti menjadi satu kesatuan untuk menunjukkan Indonesia memiliki martabat yang sama dengan negara besar lainnya dalam ranah olahraga dunia.
“Terlebih, Pak Presiden Joko Widodo telah memberi atensi dan apresiasi luar biasa terhadap olahraga sejak awal. Ini kesempatan besar untuk menciptakan legacy dari olahraga Indonesia sesuai DBON menuju 100 tahun Indonesia Merdeka sehingga Indonesia bisa tampil di kancah dunia,” pungkas dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy