jpnn.com, JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bidang Kepemudaan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kamis (11/3), menghasilkan sejumlah agenda penting nasional bagi partai, pemuda Indonesia, dan rekomendasi untuk negara.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS Yanuar Arif Wibowo di Jakarta, Kamis (11/3).
BACA JUGA: Habib Aboe: Rakernas PKS Refleksi Semangat Melayani Rakyat dan Membangun NKRI
"Rakernas Kepemudaan ini merupakan rangkaian Rakernas PKS yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 16 Maret. Bagi kami di PKS, kepemudaan merupakan bidang dan bagian strategis bagi pengembangan partai ke depan. PKS hari ini dan ke depan ya partainya anak muda," ungkap Yanuar.
Oleh karena itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi hadir khusus untuk memberi arahan dan semangat kepada anak-anak muda PKS dengan seluruh sayap organisasinya, dan menegaskan posisi strategis program-program kepemudaan untuk partai, bangsa, dan negara.
BACA JUGA: Mengeklaim Bisa Atur TNI dan Polri, Oknum Ormas di Garut Diciduk, Nasibnya?
Rakernas kepemudaan PKS dipimpin langsung oleh Ketua DPP Bidang Kepemudaan dr. Gamal Albinsaid dan dalam waktu singkat telah meluncurkan dua program unggulan khas anak muda yaitu program bisnis model "Wujudkan Idemu Bersama (WIB)" PKS Muda dan Content Creator Academy (CCA).
"Era sekarang adalah eranya anak muda. Secara statistik populasi Indonesia 50 persen lebih adalah anak-anak muda dari generasi milenial atau generasi y, generasi z, dan generasi alpha. Dan ini akan terus bertambah setiap tahun. Maka di 2035 akan ada ledakan demografi anak-anak muda Indonesia," kata Yanuar Arif.
BACA JUGA: Presiden PKS: Kami akan Melakukan Lobi-lobi Politik
Menurut Yanuar, negara harus memberi perhatian lebih untuk generasi muda.
Yakni dengan memberikan kesempatan dan fasilitas kepada anak-anak muda untuk kreatif dan berkarya.
Dengan mendengarkan suara, mengerti kebutuhan, dan membuka jalan bagi kemajuan mereka.
Tidak hanya di ranah industri kreatif tetapi juga di pemerintahan.
Jangan sampai negara abai dan kehilangan kesempatan untuk mengoptimalkan berkah bonus demografi ini dalam melakukan kaderisasi pemimpin masa depan.
"Dalam konteks di atas, DPP PKS Bidang Kepemudaan bersama organisasi sayap partainya senantiasa membuka diri bagi seluruh elemen pemuda anak bangsa untuk bergabung dan berkolaborasi mengisi dan memengaruhi ruang-ruang kebijakan publik di negara ini," tekannya.
DPP PKS Bidang Kepemudaan, lanjut Yanuar, mengajak generasi muda untuk kritis pada kebijakan negara yang tidak sensitif dan merusak masa depan generasi bangsa.
Sebaliknya, aktif mendorong lahirnya kebijakan publik yang membangun karakter dan mencerdaskan generasi muda.
"Maka, kepemudaan PKS menolak dengan tegas legalisasi industri dan investasi miras yang menjadi polemik belum lama ini. Kepemudaan PKS juga menolak draf peta jalan pendidikan nasional 2035 yang menghilangkan frasa agama sebagai landasan pendidikan nasional sesuai amanat konstitusi UUD 1945," kata Yanuar.
Menurut Yanuar, membangun generasi muda harus dengan visi pendidikan yang utuh dan menyeluruh. Harus cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual. Maka peran agama dalam membentuk karakter generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sebagaimana amanat UUD 1945 dan UU Sisdiknas adalah harga mutlak.
"Kecerdasan intelektual tanpa agama dan empati sosial hanya akan menghasilkan kerusakan. Tugas negara dan tanggung jawab kita semua untuk membina generasi muda yang berkarakter," pungkas Yanuar. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy