jpnn.com - BANDUNG - Seluruh pasangan calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilihan Umum Presiden 2014 ini dianggap belum memiliki komitmen yang baik saat terpilih nanti. Ini terjadi karena tidak adanya jaminan mereka akan menjalankan program dan janjinya saat terpilih nanti.
Pakar politik dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung, Asep Warlan Yusuf mengatakan, selama masa kampanye ini rakyat disuguhi janji manis kedua kandidat.
BACA JUGA: Kalangan Santri Merasa Terlukai Kicauan Fahri
"Tapi saya belum melihat pernyataan capres tentang komitmennya dalam menjalankan visi misinya," kata Asep saat menjadi pembicara dalam diskusi politik yang digagas tim Prabowo-Hatta, di Bandung, Senin (30/6).
Asep berharap para kandidat memiliki racikan khusus dalam membuktikan komitmennya. Sebagai contoh, kata Asep, jika program di bidang pendidikan gagal, capres-cawapres akan mencopot menterinya sebagai konsekuensi kegagalan.
BACA JUGA: Tidak Ada Lagi Pengangkatan Honorer K2
Maka dari itu, lanjut Asep, sisa waktu 10 hari ini bisa dimanfaatkan tim capres-cawapres untuk meyakinkan masyarakat terhadap janji dan program yang diusung. "Harusnya ada strategi, agar pemilih lebih yakin terhadap visi, misi, dan program capres," katanya.
Selain itu, Asep pun memaparkan sejumlah hal yang harus dilakukan tim capres-cawapres untuk menetralisir isu kampanye hitam. Asep menyontohkan, isu terkait Prabowo yang akan menghidupkan kembali rezim orde baru harus disikapi serius oleh tim Prabowo-Hatta agar tidak merugikan.
BACA JUGA: Performa JK Saat Debat, Usik Elektabilitas Pasangan Nomor Urut 2
"Begitu pun dengan Jokowi, timsesnya harus menyiapkan counter isu," katanya. Lebih lanjut Asep menjelaskan, masing-masing tim harus menyempurnakan empat langkah utama dalam mengisi kampanye.
"Yakni menyangkut kinerja timses, faktor logistik, strategi cermat, dan doa. Jika keempat itu bisa solid, maka bisa memenangkan pilpres," kata Asep seraya menjelaskan kekuatan logistik tidak berarti melakukan politik uang, melainkan modal kampanye untuk turun ke masyarakat.
Disinggung soal kekuatan Prabowo-Hatta, Asep menilai, pasangan nomor urut 1 itu diuntungkan oleh keberadaan beberapa kepala daerah yang menjadi tim sukses. Terlebih, daerah-daerah itu pun merupakan lumbung pemilih nasional, seperti di Jabar dan Jatim.
Asep pun berpendapat, kedua provinsi itu harus dikuasai jika ingin memenangkan pilpres. Selain itu, Asep pun menyebut, jika Prabowo-Hatta ingin memantapkan kemenangan, suara di tiga provinsi lainnya harus diperkuat, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.(agp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Yakini Akil Sudah Sepakat soal Suap Pilkada Jatim
Redaktur : Tim Redaksi