Rakyat Makin Tercekik Jika Harga BBM dan Kebutuhan Pokok Tinggi Bersamaan

Kamis, 14 April 2022 – 19:54 WIB
Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah perlu menstabilkan harga kebutuhan pokok sebelum menaikkan tarif Pertalite. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah bisa melihat kondisi perekonomian rakyat sebelum menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar, elpiji, serta listrik.

Misalnya, kata eks Menko PMK itu, pemerintah perlu menstabilkan harga kebutuhan pokok apabila hendak menaikkan tarif Pertalite.

BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Kasus Mafia Kebutuhan Pokok Rakyat Harus Dituntaskan!

"Pemerintah harus lebih dulu menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok yang hingga kini belum juga stabil,” kata Puan dalam keterangan persnya, Kamis (14/4).

Cucu Proklamator RI Soekarno itu menuturkan, rakyat tentu akan tercekik apabila tarif Pertalite naik pada saat bersamaan harga kebutuhan pokok masih tinggi.

BACA JUGA: Pidato di Rapat Paripurna, Puan Singgung Bencana dan Kebutuhan Pokok

"Jangan ketika harga-harga komoditas belum stabil menjelang hari raya, harga-harga energi itu dinaikkan. Itu jelas sangat memberatkan rakyat,” ujar Puan.

Selain itu, perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR itu mengatakan bahwa rencana kenaikan harga BBM perlu disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.

BACA JUGA: 5 Daftar Harga Kebutuhan Pokok yang Naik Pada 2022, Sabar Bun

Menurut Puan, masyarakat harus mendapat penjelasan komprehensif terkait dinamika kenaikan harga energi yang perlu dilakukan oleh pemerintah.

Contohnya, lanjut dia, pemerintah bisa menjelaskan tentang tingginya harga minyak dunia yang jauh di atas asumsi APBN 2022.

Hal itu yang mengakibatkan pemerintah perlu menaikkan harga BBM, listrik, hingga solar demi menyelamatkan anggaran negara. 

"Kami juga meminta agar ada pengawasan distribusi untuk menghindari terjadinya penimbunan BBM subsidi jelang kenaikan harga,” ungkap Puan. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler