jpnn.com, MAKASSAR - Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Nana Sudjana bergerak ke lapangan guna memantau ketersediaan minyak goreng curah pada sejumlah produsen menyusul terjadinya keterlambatan distribusi.
Irjen Nana turun ke lapangan setelah heboh terjadi kelangkaan minyak goreng curah di masyarakat.
BACA JUGA: Arief Poyuono: Ini Menyangkut Posisi Jokowi, Apakah Sampai 2024 atau Tidak
"Keberadaan kami di sini dalam rangka melakukan pengecekan ya. Pengecekan terkait dengan ketersediaan minyak goreng di Sulsel," kata Nana saat menyambangi PT Smart di kawasan Pelabuhan Makassar pada Jumat (8/4).
Meskipun persoalan minyak goreng curah secara nasional terjadi kelangkaan di sejumlah daerah, Irjen Nana menyebut di wilayah Sulsel kondisinya tidak terlalu parah.
BACA JUGA: Pengakuan Anak Bupati Langkat kepada Irjen Panca soal Kasus Kerangkeng Manusia, Ternyata
"Saat ini, kan, antrean-antrean mulai berkurang dan distributor sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat," ucap jenderal bintang dua itu.
Menurut mantan Kapolda Sulawesi Utara itu, kementerian terkait telah membuat kontrak dengan sejumlah produsen terkait pemenuhan stok minyak goreng curah di Sulsel.
BACA JUGA: Penyebab Kematian Najamuddin Sewang Terjawab, Kombes Komang Ungkap Fakta Ini
"Jadi, sudah ada semacam kontrak atau perjanjian antara kementerian dengan tiga produsen, yakni PT Smart, PT Tanjung Sarana Lestari, dan PT Sinar Mas Agro," bebernya.
Data kementerian terkait, pasokan minyak goreng curah di Sulsel dialokasikan sebanyak 17 ribu ton, dengan perkiraan kebutuhan pemakaian sekitar sembilan ribuan ton.
Jumlah tersebut dinilai bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga Idulfitri 1443 Hijriah.
Walakin, di tempat terpisah masih terjadi antrean warga cuma untuk mendapatkan minyak goreng curah di toko pengecer.
Antrean warga untuk mendapatkan minyak goreng curah terpantau di salah satu toko Jalan Veteran Utara.
Beberapa warga rela menunggu berjam-jam, tetapi mereka tidak mendapatkan minyak. Pedagang beralasan stok barang tidak masuk.
BACA JUGA: Kelangkaan Minyak Goreng Masih Ada, Pak Mendag Mana Janjimu?
"Belum di suplai distributor. Senin kemarin ada, tetapi langsung habis," ucap Agustinus, pegawai toko pengecer minyak goreng curah.
Dengan kondisi demikian, pedagang pun terpaksa membatasi jumlah pembelian oleh masyarakat.
Agustinus menyebut satu pembeli dijatah hanya bisa membeli maksimal lima liter saja dengan harga per liter Rp 15.500.
"Itu harga subsidi," ujar Agustinus. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam