Rally Penguatan Masih Rapuh

Kamis, 03 Oktober 2013 – 03:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan rally kenaikannya. Pada perdagangan Rabu (2/10), IHSG menanjak 29,72 poin (0,69 persen) ke level 4.345,89. Sementara indeks gabungan 45 saham terlikuid (LQ45) mengikuti gerak indeks gabungan, dengan peningkatan 9,3 poin (1,3 persen) ke level 722,2.

Frekuensi jual beli saham berlangsung moderat, dengan total sebanyak 154.774 kali transaksi, pada volume 3,71 miliar lembar saham, senilai Rp 4,16 triliun. Sebanyak 138 saham menguat, 110 saham anjlok, dan 93 saham tidak berubah. Mayoritas saham sektoral menghijau, kecuali sektor saham pertambangan yang merosot 0,79 persen, dan aneka industri yang melemah 1,71 persen.

BACA JUGA: Epson Indonesia Gelar Kegiatan Sosial

Head of Research Universal Broker Satrio Utomo menilai, posisi rally kenaikan IHSG masih belum kuat. Sebab, kendati resistance pertama IHSG di posisi 4.379, akan tetapi resistance kedua dari IHSG juga berbentuk gap, yakni di kisaran 4.403 hingga 4.412.

"Artinya, jika IHSG ditutup di bawah level 4.403 saja, sebenarnya sudah merupakan pertanda yang tidak terlalu baik," ungkapnya.

BACA JUGA: Makroekonomi Membaik

Karena itu, Satrio meminta investor untuk tetap waspada. Tidak lama setelah IHSG turun di bawah 4.412, investor sebijaknya mulai mengurangi posisi. Jika IHSG gagal ditutup di atas 4.403, disarankan untuk mengambil posisi defensif.

Supaya tidak terlalu berisiko. "IHSG memang sedang dalam proses bottoming, tapi tanpa penembusan resistance, berarti reversal-nya memang masih belum terlihat," paparnya.

BACA JUGA: Gunakan Pola Sewa Operasi untuk Datangkan ATR72-600

Sementara itu, Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko menerangkan, investor patut mewaspadai aksi jual mendadak kendati IHSG mampu ditutup di atas resistance. "Meskipun IHSG sempat naik hingga tutup upper price gap atas di 4.410-4.420 karena didorong oleh penguatan regional, namun kami melihat tren secara kseluruhan masih negatif," terangnya. Sehingga, lanjutnya, aksi jual lanjutan dapat kembali terjadi bila kenaikan mulai membangun momentum di atas 4.505.

Dalam kondisi pasar saat ini, Satrio merekomendasikan trading di saham Bumi Resources Mineral (BRMS). Emiten tambang lapis dua milik keluarga Bakrie tersebut, ditengarai dapat mengalami rally jangka pendek untuk menguji resistance Rp 280 setelah bertahan di level support. "Bila break, maka ada potensi overshoot ke Rp 310," jelasnya. (gal/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Berjuang Lunasi Utang Rp6,5 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler