Ramadan, Ayam Berformalin Beredar Berseliweran

Sabtu, 28 Juni 2014 – 06:50 WIB

jpnn.com - BOGOR - Modus pengawetan dengan menggunakan bahan formalin dan zat pewarna tekstil diduga marak terjadi di saat Ramadhan. Jumat (27/6), kemarin, dalam sidak petugas gabungan dari jajaran Pemerintah Kota Bogor diamankan produk usus ayam, tahu, dan kerupuk, yang diduga mengandung zat kimia berbahaya.

"Petugas kami mengambil sample bahan makanan  di pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor, yang diduga mengandung formalin dan zat pewarna rodamin B yang biasa digunakan untuk pewarna tekstil. Namun kami perlu menguji terlebih dahulu kebenarannya," tutur Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Bambang kepada Radar Bogor (JPNN Grup).

BACA JUGA: Napi Tewas Ditusuk Napi

Tetapi secara kasatmata, usus ayam yang kami ambil untuk sample itu memiliki ciri-ciri fisik yang mencurigakan. Seperti, lalat tidak mau hinggap karena bisa mati.

Teksturnya yang agak kenyal, mirip jeli. Warnanya juga pucat, tidak segar, dan bau anyir berkurang. “Tetapi perlu diuji kebenarannya," ucapnya.

BACA JUGA: Pelajar SMP Tewas Dibusur Geng Motor

Menurutnya, produk makanan yang mengandung formalin, bisa memicu kanker karena mengandung zat karsinogen. Apabila dicampur dalam makanan, akan larut dan sulit terurai karena sifatnya yang mengikat.

"Dampaknya, bisa menyebabkan gagal ginjal, gagal hati, dan gagal pankreas," sebutnya.

BACA JUGA: Aktor Video Dewasa Akui Perbuatannya

Sementara itu, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto menambahkan, selain mendapati adanya bahan makanan yang diduga mengandung formalin dan zat pewarna terlarang, juga ditemukan sejumlah kenaikan pada harga bahan pokok.

"Tercatat 11 komoditas mengalami kenaikan seperti telur, ayam dan lainnya," jelasnya saat sidak.

Ia juga mengungkapkan, untuk memantau harga kebutuhan masyarakat dan kualitas produk makanan saat ramadhan, pihaknya akan terus melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional dan mengawasi peredaran formalin di Kota Bogor.

"Saya sudah instruksikan Kadisperindag untuk melakukan stabilisasi harga bahan pokok dan mengawasi kualitas makanan di Kota Bogor," tukasnya. (tik/cr7/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berangkat Bonceng, Pulang Bawa Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler