jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Jawa Timur Hendrar Prihadi menyambut Ramadan dengan suka cita bersama dengan warganya.
Saat menggelar tarawih keliling, Hendrar berbagi hikmah. Ia mengajak warga untuk mengintrospeksi diri.
BACA JUGA: Make Up Simple saat Ramadan yang Membuat Wajah Terlihat Fresh
“Pada bulan Ramadan ini, biasanya kita menambah amalan positif. Kalau biasanya salat sendiri di rumah, selama Ramadan salat berjamaah. Kalau biasanya salat bolong-bolong, Ramadaan ini Insyaallah full jamaah di masjid," kata Hedrar seperti yang dilansir Radar Semarang (Jawa Pos Group), Selasa (30/5).
Hedrar mengatakan, minimal ada tiga perbaikan diri yang dapat dipetik selama bulan Ramadan. Pertama adalah adanya perbaikan hubungan dengan Allah SWT.
BACA JUGA: Hamdalah, Harga Sembako di Banyuwangi saat Ramadan Stabil Cenderung Menurun
Pada bulan Ramadan ini, umat muslim berlomba-lomba melakukan berbagai amalan positif mengingat bulan Ramadan dipenuhi dengan berkah dan maghfiroh.
"Yang biasanya cukup salat wajib, Ramadaan ini ditambah dengan amalan sunah dan membaca Al Quran. Ini tentu peningkatan yang sangat indah,” katanya.
BACA JUGA: Tips Sehat Sahur dan Berbuka Puasa
Kedua adalah perbaikan hubungan dengan sesama manusia. Menurut Hendrar, selama bulan Ramadan, kepekaan sosial akan diuji.
"Kita lebih banyak berbagi dan melatih kepekaan rasa dengan sesame,” imbuh Hendi, sapaan akrabnya.
Momentum Ramadan ini pula, lanjut Hendi, menjadi momentum penting untuk dapat mengintrospeksi dan memperbaiki diri.
Yang sudah baik dapat diteruskan, yang kurang baik dapat diperbaiki.
“Bulan Ramadan ini harapannya dapat menjadi pemersatu kita, mengingatkan kita kembali bahwa kita smua adalah sedulur, anak cucu Adam dan Hawa,” ujar wali kota.
Dan yang ketiga, momentum Ramadan juga menjadi sarana perbaikan hubungan dengan lingkungan sekitar.
Khususnya di wilayah Semarang Timur ini, wali kota mengajak seluruh warga untuk berkontribusi lebih pada penyelesaian masalah rob dan banjir yang belum teratasi tuntas.
Rencananya, Pemkot Semarang bersama Pemprov Jateng dan pemerintah pusat telah mengalokasikan dana Rp 800 miliar untuk penanganan masalah rob dan banjir melalui normalisasi 5 sungai, yaitu Banger, Tenggang, Sringin, Babon, dan Banjir Kanal Timur.
”Pemkot mengajak seluruh pihak untuk dapat mendukung rencana ini termasuk dari sisi relokasi. Kami telah menyiapkan tempat layak relokasi,” imbuhnya.
Sementara imam dan khatib, Subhkan dalam tausiahnya mengingatkan seluruh jamaah akan makna syukur.
Syukur merupakan aplikasi dari bentuk penerimaan terbaik seorang hamba atas segala nikmat yang diberikan Allah Ta’ala. Syukur juga akan menimbulkan kesadaran untuk memaknai setiap karuniaNya sebagai jalan terbaik.
Dalam kesempatan tersebut, Wali kota juga menyerahkan bantuan berupa 3 buah gerobak sampah kepada warga masyarakat Kelurahan Bugangan dan bantuan Al Quran kepada takmir Masjid Baitul Makmur. (zal/smu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Seperti Dulu Lagi, Artis Cantik Ini Mulai Kurangi Terima Acara Live
Redaktur : Tim Redaksi