jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan cuek ditanya terkait proses evaluasi pengelolaan Blok Rokan oleh PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang akan berakhir kontraknya Agustus 2021.
Saat ini, KESDM sedang mengevaluasi dua proposal yang masuk, yakni dari Chevron yang ingin melanjutkan pengelolaan sampai 2041, dan penawaran PT Pertamina (Persero) yang ingin mengelola ladang minyak terbesar republik ini setelah kontrak perusahaan asal Amerika Serikat tersebut berakhir.
BACA JUGA: Saatnya Keberpihakan Pemerintah kepada Pertamina Diuji
Namun, Jonan hanya diam saat ditanya finalisasi tender Blok Rokan tersebut. Dia cuman merespons singkat ketika disebut adanya penolakan dari berbagai elemen masyarakat Riau terhadap perpanjangan kontrak ladang itu kepada Chevron.
"Enggak weruh aku (nggak tahu saya-red),” ucap Jonan sembari berlalu menuju mobil usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/7).
BACA JUGA: Bangun 29 Proyek Strategis, Pertamina Siapkan Rp 36 Triliun
Sebelumnya Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar mengatakan sudah memulai proses evaluasi terhadap perpanjangan kontrak Blok Rokan yang diajukan Chevron maupun Pertamina. Jika tidak ada kendala, keputusan sudah bisa diambil akhir Juli 2018, hari ini.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Blok Rokan Menggiurkan, Kok Jokowi Mau Kasih Asing?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menagih Janji Jokowi-JK di Blok Rokan, Pro Asing atau?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam