Ramai-ramai Terbitkan Saham Baru

Kamis, 29 Mei 2014 – 09:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) mulai ramai dilakukan emiten. Perusahaan terbuka butuh peningkatan modal untuk terus berekspansi seiring optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebanyak tiga emiten baru saja mengumumkan rencana melakukan non HMETD atau biasa disebut private placement yaitu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

BACA JUGA: Optimistis BNI Bisa Atur Pendanaan Proyek Listrik di Sumatera

Melalui prospektus mini yang diumumkan kemarin, PWON memaparkan rencana private placement sebanyak 4,81 miliar saham atau setara dengan 10 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Harga ditetapkan di Rp 363 per saham sehingga dana diraih berpotensi mencapai Rp 1,7 triliun.

Belum disebutkan siapa pihak yang akan menjadi investor strategis PWON melalui aksi korporasi ini. Manajemen baru mengumumkan bahwa private placement itu untuk memerkuat struktur permodalan.

BACA JUGA: Mulai Konstruksi, Stasiun Bandara Soetta Rampung Akhir 2015

"Kami masih menjajaki investor strategis," kata Direktur Keuangan PWON Minarto Basuki melalui pesan singkat kemarin. PWON akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait itu dan dijadwalkan pada 12 Juni 2014.

TOWR juga akan menggelar RUPSLB pada 13 Juni 2014 terkait rencana penerbitan saham baru non HMETD. Perusahaan infrastruktur telekomunikasi milik Grup Djarum itu akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.020.292.500 saham baru atau setara 10 persen dari modal disetor perseroan.

BACA JUGA: Bangun Bandara di Atas Laut, AP I Tunggu Izin Kementerian Pertahanan

Dalam prospektus mininya disebutkan, harga pelaksanaan private placement ditetapkan Rp 3.792 per saham. Perhitungannya berdasarkan harga rata-rata penutupan saham selama 25 hari bursa berturut-turut sebelum 13 Mei 2014 yang merupakan tanggal pengumuman akan dilaksanakannya RUPSLB. TOWR berpotensi meraih dana segar senilai Rp 3,86 triliun

BSIM juga memiliki calon investor strategis yang siap masuk dari penerbitan saham barunya. Dalam pengumuman resminya kemarin, bank milik Grup Sinarmas ini menyatakan bahwa private placement-nya dilakukan sebagai upaya penambahan struktur permodalan.

Direktur Utama PT Evergreen Capital Rudy Utomo mengatakan, private placement dilakukan emiten menunjukkan bahwa akan ada satu atau beberapa investor institusi atau non institusi yang tertarik dan akan masuk ke struktur pemegang saham.

"Biasanya investor sudah melihat bahwa perusahaan (yang melakukan private placement) itu bagus. Ini wajar saja," katanya kepada Jawa Pos kemarin.

Rudy mengatakan, memang banyak pemilik modal besar yang berminat masuk ke emiten yang dianggap potensial.

"Kondisi sekarang baik pasar maupun secara makro juga bagus. Kita lihat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sempat menyentuh level 5.000 dan setelah pemilu nanti bisa saja lebih baik lagi," terusnya.

Perusahaan seperti BSIM dari sektor perbankan dan TOWR dari sektor telekomunikasi memang memiliki karakteristik untuk terus menambah modal agar bisa semakin ekspansif dan perusahaan terus tumbuh.

"Pakuwon juga terus berkembang dengan bisnis propertinya. Emiten-emiten ini butuh permodalan terus menerus," kata Rudy. (gen/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima BUMN Genjot Transmisi Listrik Sumatera Rampung 30 Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler