Ramalan Harga Batu Bara Tak Bisa Diabaikan, Pengusaha Wajib Siap-Siap

Minggu, 06 Maret 2022 – 06:45 WIB
Aspebindo meramalkan harga batu bara akibat dampak dari perang Rusia-Ukraina. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Pemasok Energi dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) meramalkan harga batu bara bakal terus tancap gas.

Pasalnya, konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung hingga saat ini.

BACA JUGA: Harga Batu Bara Tak Menentu, Pasokan ke PLN Aman?

Ketua Umum Aspebindo Anggawira mengatakan sepanjang Februari, harga batu bara sudah menguat sebesar 38,22 persen secara month over month.

Memasuki Maret, harga batu bara kembali melambung dengan menyentuh level USD 446 per ton.

BACA JUGA: Siap-Siap Dampak Perang Rusia-Ukraina Pada Ekspor Batu Bara

"Jika dihitung secara year to date, harga batu bara telah menguat hingga 233,83 persen," bebernya.

Menurut Anggawira, jika pasokan gas alam dan minyak dari Rusia masih terputus, maka pemanfaatan kembali energi fosil, termasuk batu bara berpotensi membesar.

BACA JUGA: Australia Tutup Pembangkit Listrik Batu Bara Terbesarnya, Baterai 700 Megawatt Jadi Penggantiya

"Ini akan meningkatkan permintaan di tengah ketatnya pasokan batu bara di tingkat global," kata Anggawira.

Rusia adalah salah satu produsen minyak dan gas alam utama dan terbesar di dunia. Ekspor dua komoditas energi itu mewakili setengah dari penjualan luar negeri negara itu. Rusia juga menyediakan sekitar 40 persen gas alam Eropa.

"Saya rasa penguatan harga batu bara juga di akibat musim dingin yang berkepanjangan di negara yang memiliki empat musim baik di Asia, Asia Tengah, Eropa, Amerika. Hal ini yang juga membuat permintaan batu bara semakin meningkat," ungkapnya.

Anggawira juga memprediksi jika produksi stagnan, sedangkan harga minyak mentah dunia di atas USD 100 per barel dan harga gas alam yang juga masih tinggi, orang-orang akan beralih ke batu bara.

"Peluang ini sangat baik untuk para pemasok batu bara di Indonesia, namun banyak hal-hal yang perlu dicermati bukan hanya semata-mata tergiur dengan terus meningkatnya harga batu bara," imbuhnya.

Dia pun menyampaikan perlu adanya strategi dari para pemasok batu bara dan pemerintah agar para pemasok tidak tergiur untuk melakukan ekspor, tetapi juga memperhatikan kebutuhan batu bara dalam negeri.

"Harus bisa memaksimalkan peluang ini, namun juga harus berhati-hati agar langkah yang di ambil oleh pemasok batu bara tidak membawa Indonesia menghadapi dampak negatif dan juga tidak mengakibatkan inflasi," ujar Anggawira. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler