Ramlan Malang Melintang di "Dunia Hitam" Sejak 2001

Kamis, 29 Desember 2016 – 05:00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan menunjukkan foto Ramlan Butar Butar saat temu media di rumah sakit Polri Sukanto, Jakarta, Rabu (28/12/2016). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com - JPNN.com -- Ramlan Butarbutar yang tewas ditembak anggota Polda Metro Jaya, Rabu (28/12) di Bekasi, Jawa Barat, bukan pemain baru di "dunia hitam".

Terutama untuk urusan perampokan, pencurian dengan kekerasan.

BACA JUGA: Kapolda: Perampok Rumah Dodi bukan Pembunuh Bayaran

Sepak terjang Ramlan sudah diketahui polisi sejak lama.

"Dia sudah malang melintang sejak 2001 hingga sekarang," tegas Kepala Polda Metro Jaya Irjen Iriawan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (28/12).

BACA JUGA: Ini Alasan Ramlan Cs Sekap Keluarga Dodi di Toilet

Menurut Iriawan, Ramlan memang masuk dalam daftar pencarian orang Polda Metro Jaya.

"Ramlan sering keluar masuk LP (lembaga pemasyarakatan)," tegasnya.

BACA JUGA: Catatan Jenderal Tito tentang Ramlan Si Perampok Sadis

Dalam aksi perampokan, penyekapan, dan pembunuhan di rumah pengusaha Dodi Triono, di Pulomas, Jakarta Timur, Ramlan berperan sebagai kapten kelompok.

"Dia dominan dalam aksi, paling dominan," katanya.

Iriawan menambahkan, Ramlan yang paling pertama masuk ke rumah korban dan dominan memasukkan korban ke kamar mandi.

"Dia membawa senjata api," imbuhnya.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian juga punya catatan soal Ramlan.

Mantan Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya itu menegaskan, Ramlan merupakan pemain lama tindak pidana pencurian dengan kekerasan.

"Zaman saya menjabat kasat serse dia sudah "main". Sekarang "main" lagi, padahal sudah tua," ungkap Tito di Mabes Polri, Rabu (23/12).

Menurut Tito, Ramlan dan kelompoknya memang terkenal sadis.

Bahkan, Tito berujar, dalam melakukan aksinya Ramlan tidak segan mengikat maupun melakban mulut korbannya.

"Dia memang dikenal dalam kasus curas. Karena pemain lama, di kalangan dunia hitam dia terkenal," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Menurut Tito, Ramlan memang sering beraksi di hari libur. Ramlan berkeliling mencari rumah sepi.

"Dulu modusnya memang di hari libur mereka "berpatroli". Begitu pagar terbuka mereka langsung masuk," katanya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenderal Tito Sudah Lama Tahu Kiprah Otak Pembunuhan


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler