jpnn.com, LHOKSEUMAWE - Bupati Aceh Barat Haji Ramli MS menyatakan para mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sudah berkomitmen dengan perdamaian di daerah itu.
Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama pemerintah guna mewujudkan perdamaian abadi di daerah dengan julukan Serambi Mekkah tersebut.
BACA JUGA: Mantan Elite GAM Angkat Bicara soal Pilkada Aceh 2022, Kalimatnya Tegas
"Jadi, pemerintah tidak perlu ragu dengan komitmen perdamaian ini. Orang Aceh, kalau sudah menyatakan setia (kepada NKRI, red) tetap akan setia," kata Ramli MS di Aceh Utara, Minggu (4/4).
Penegasan itu disampaikan Ramli usai kegiatan zikir dan doa bersama mantan panglima GAM dan eks kombatan GAM Libya berlokasi di Kompleks Makam Sultan Malikussaleh, Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.
BACA JUGA: DS yang Ditangkap Densus 88 Itu Penjual Bakmi, Simak Kesaksian Juli Riyadi
Ramli menyebut upaya damai yang telah disepakati antara Pemerintah RI dengan GAM pada tanggal 15 Agustus 2005 lalu di Helsinki, Finlandia merupakan komitmen bersama untuk terus merawat perdamaian Aceh hingga saat ini.
"Komitmen tersebut dibuktikan dengan kondusifnya situasi keamanan dan ketertiban secara nasional di Aceh hingga saat ini," kata Ramli.
BACA JUGA: Gubernur Papua Dianggap Bikin Malu Indonesia, Mendagri Harus Beri Teguran Keras
Dia pun berharap pemerintah pusat terus menjalin komunikasi dengan pemangku kebijakan di Aceh seperti Pemerintah Aceh, Wali Nanggroe Aceh dan unsur Komite Peralihan Aceh (KPA), sehingga setiap persoalan yang terjadi dapat dikomunikasikan dengan baik bersama pemerintah.
"Gerakan Aceh Merdeka sudah ikhlas dengan perdamaian, yang jelas hari ini untuk menerima sebuah perdamaian, tidak ada lagi pihak yang saling menyalahkan satu sama lain," ucap Ramli MS menegaskan.
selain itu, dia pun berharap agar pemerintah pusat terus memperhatikan dan menjaga kekhususan Aceh sehingga perdamaian abadi di daerah itu dapat diwujudkan dalam bingkai NKRI. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam