Rampingkan PNS, Outsourcing Diperbanyak

Minggu, 04 Desember 2011 – 23:36 WIB

JAKARTA--Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat ini mencapai  4,7 juta menjadi masalah utama program reformasi birokrasi di bidang SDM aparatur.  Itu sebabnya dalam sepuluh tahun ke depan harus dapat tercipta jumlah pegawai yang ideal.

“Dengan konsep zero growth, berarti dalam sepuluh tahun ke depan akan ada 1,25 juta sampai 1,3 juta pegawai yang pensiun,” ungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Azwar Abubakar dalam keterangan persnya, Minggu (4/12).

Jumlah pegawai yang pensiun ini, lanjutnya, harus digantikan dengan pegawai yang benar-benar memiliki kompetensiBukan itu saja, idealnya, jumlah PNS itu berkurang hingga sekitar 40 persen dalam 10 tahun ke depan

BACA JUGA: Puluhan Ribu Pelaut Terancam Nganggur

Karena itu, PNS yang akan direkrut maksimal 80 ribu per tahun.

Untuk mengatasi kebutuhan tenaga ahli, ke depan akan diperbanyak tenaga konsultan atau outsourcing, sehingga birokrasi pemerintah ini menjadi ramping, tetapi padat berisi
“PNS mestinya diisi para lulusan terbaik

BACA JUGA: Zulkarnain Pelajari Dulu Internal KPK

Sangat tidak masuk akal ketika PNS disamakan dengan lapangan kerja, yang digunakan untuk menampung pengangguran,” tandasnya.

Diakuinya, tidak mudah merealisasikan konsep itu dalam waktu tiga tahun
Langkah-langkah itu akan dihadapkan pada berbagai kendala, termasuk banyaknya resistensi dari kalangan internal birokrasi itu sendiri.

"Agar sejalan dengan kebijakan moratorium CPNS, harus ada penghitungan jumlah pegawai, khususnya di daerah dipercepat

BACA JUGA: Permudah Akses Obat, Novartis Gandeng Askes

Kalau dengan kemampuan tenaga analis jabatan yang ada saat ini, maka Kementerian PAN-RB cenderung menunggu analisis jabatan dan analisis beban kerja yang disodorkan daerah," terangnya(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Enggan Komentari Sosok Abraham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler