jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menyambut positif rencana pemerintah menerapkan new normal, pasca pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
New normal dinilai merupakan pilihan yang tepat. Masyarakat secara bertahap akan kembali menjalani aktivitas normal dengan penuh tanggung jawab.
BACA JUGA: Sambut New Normal, Anak Buah Anies Baswedan Bakal Jorjoran Promosi Pariwisata
Mulai dari tetap menjaga jarak, wajib menggunakan masker di tempat kerja maupun di tempat-tempat umum.
"Kalau PSBB tetap diperpanjang maka dampak palik buruknya adalah gelombang pangangguran akan semakin banyak dalam pemerintahan Jokowi," ujar Ramses kepada jpnn.com, Rabu (27/5).
BACA JUGA: Bamsoet Merespons Empat Isu Aktual Termasuk Rencana Penerapan New Normal
Menurut Direktur eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini, meluasnya pengangguran sangat tidak baik. Karena bakal berimbas pada banyak hal.
Antara lain, kelaparan yang meluas. Pemerintah tidak mungkin terus menerus memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
BACA JUGA: Pemerintah Harus Menjamin Standar New Normal Berjalan di Pesantren
Ketika kelaparan meluas, maka akan sangat sulit menjaga kondisi negara tetap kondusif.
Karena itu, pemerintah harus bergerak cepat, mencegah agar pengangguran tidak semakin meluas akibat pandemi Covid-19.
"Penganguran ini berdampak pada kelaparan meluas, sebab saat ini sudah banyak pekerja dirumahkan tanpa gaji dari tempat mereka bekerja," ucapnya.
Dosen di Universitas Dian Nusantara ini mencontohkan kondisi beberapa hari terakhir, dimana masyarakat terkesan semakin ramai beraktivitas di luar rumah.
"Sebenarnya itu bukan karena pemerintah mulai melonggarkan PSBB, tetapi masyarakat sudah lapar dan sudah tidak sanggup lagi tetap bertahan di rumah," ucapnya.
Ramses menilai, kebutuhan masyarakt tidak sekadar makan semata, tetapi banyak kebutuhan lain yang tidak bisa dipenuhi dengan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.
"Masyarakat itu bukan soal makan saja (kebutuhannya), tetapi ada kebutuhan lain yang tentu butuh uang," pungkas Ramses.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang