Rancang Penataan Regulasi Pertanian, Mentan Syahrul Utamakan Kepentingan Petani Kecil

Kamis, 26 November 2020 – 15:40 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat membuka seminar internasional “Sharing of Good Practies and Lessons-Learned of Regulatory Improvement in Asia” secara teleconference, Kamis (26/11) pagi. Foto: Humas Kementerian Pertanian.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan penataan regulasi sangat penting untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga pertanian bisa tumbuh lebih kuat lagi.

“Tugas pokok dan fungsi dari Kementerian Pertanian adalah membangun dan menjalankan regulasi yang baik, sehingga dinamika pembangunan pertanian di negara ini dapat berjalan dengan baik,” ungkap Syahrul saat menjadi keynote speaker seminar internasional “Sharing of Good Practies and Lessons-Learned of Regulatory Improvement in Asia” secara teleconference, Kamis (26/11) pagi. 

BACA JUGA: Mentan Syahrul Sebut Petani Sebagai Pahlawan Ekonomi Bangsa

Mentan Syahrul menyambut baik seminar internasional ini.

Seminar yang diselenggarakan atas kolaborasi Kementan dengan proyek The National Support for Local Investment Climates/National Support for Enhancing Local and Regional Economic Development (NSLIC/NSELRED) diharapkan bisa menjadi wadah bagi Indonesia, untuk mendapatkan masukan penataan regulasi dari sejumlah lembaga internasional maupun pemerintah negara lain. 

BACA JUGA: Kementan Dorong Pemda Keluarkan Regulasi Perlindungan Lahan Pertanian

“Referensi dari negara lain ataupun lembaga internasional sangat penting bagi kami untuk bisa menyusun regulasi yang lebih baik," ujar Syahrul.

Dia menegaskan harus bisa memperkuat ekonomi negara dengan mendorong masuknya investasi.

BACA JUGA: Hambat Produksi dan Ekspor Pertanian, 191 Regulasi Dicabut

"Regulasi harus bisa disederhanakan sehingga investasi yang masuk bisa lebih lancar,” ungkapnya.

Namun, Syahrul menekankan penataan regulasi pertanian selayaknya tetap mengutamakan kepentingan petani kecil.

“Substansi regulasi harus tetap memberi ruang bagi petani kecil untuk mendapatkan tempat dalam akselerasi ekonomi yang akan ditempuh ke depannya,” papar Syahrul.

Menurutnya, petani memiliki peran penting bagi kontribusi besar sektor pertanian dalam perekonomian Indonesia selama masa pandemi Covid-19.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Triwulan II dan III-2020 dari pelaksanaan pembangunan di Indonesia, pertumbuhan ekonomi menunjukan angka negatif, yaitu minus 5,32 persen serta minus 3,45 persen.

Namun, penurunan ekonomi Indonesia disebutkan tidak terlalu dalam bila dibandingkan negara-negara tetangga. 

Selama dua triwulan terakhir tersebut, sektor pertanian tetap dapat tumbuh positif.

Pada Triwulan II-2020, sektor pertanian tumbuh positif 16,24 persen dan Triwulan III-2020 tumbuh 2,15 persen. 

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras petani dan kami tidak ragu untuk menyatakan petani merupakan pahlawan pangan kita di tengah ancaman pandemi saat ini,” sebut Syahrul. 

Duta Besar Kanada untuk Indonesia, H.E. Cameron MacKay, mengucapkan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas perbaikan yang berkelanjutan dari proses pembuatan peraturan.

Diharapkan dengan berbagi praktik baik dan pengalaman dalam perbaikan regulasi dapat menjadi pemicu perbaikan regulasi di antara negara-negara peserta seminar serta mendorong iklim investasi. 

Menurut Cameron, regulasi yang berkualitas harus berbasis pada bukti, menyediakan konsultasi dengan pemangku kepentingan, termasuk mitra internasional, dan sesuai dengan perjanjian internasional yang relevan.

"Saya senang sekali bahwa proyek kami mendukung Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kapasitasnya dalam mengembangkan peraturan berkualitas yang menguntungkan petani, masyarakat, dan bisnis di sektor pertanian,” jelas Cameron. 

Perwakilan ADB Shingo Kimora menyampaikan reformasi regulasi pertanian sangat penting.

Sebab pertanian makin mengarah kepada sektor yang berorientasi pada pelayanan.

Integrasi antara pertanian dan sektor lainnya dapat mendorong keberlangsungan inovasi.

“Regulasi juga diperlukan untuk mendorong investasi dari pihak swasta,” katanya.

NSLIC/NSELRED sebagai penyokong kegiatan lokakarya ini adalah proyek yang didanai oleh Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

NSLIC/NSELRED bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam perbaikan iklim investasi dan pengembangan ekonomi lokal.

Termasuk perbaikan regulasi dan peraturan yang menghambat iklim investasi dan ekonomi.

Pada akhirnya, dapat berkontribusi untuk peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan bagi laki-laki dan perempuan miskin di Indonesia. (*/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler