Rangkaian Bom Menyerang Malam Natal

Di Iraq 18 Tewas, di Afghanistan Kedutaan AS Diberondong Peluru

Kamis, 26 Desember 2013 – 08:48 WIB

jpnn.com - BAGHDAD – Natal tahun ini menjadi momen berdarah bagi warga Iraq dan Afghanistan. Serangkaian serangan bom yang menarget umat kristiani menewaskan puluhan orang. Insiden tersebut menjadi bukti bahwa aparat keamanan kedua negara belum tanggap mengantisipasi ancaman aksi kekerasan dari kelompok garis keras.

Dua bom mobil di selatan Baghdad menewaskan sedikitnya 35 orang. Salah satu bom meledak di luar gereja di selatan Baghdad sesaat setelah para jemaat mengikuti misa Natal. Serangan tersebut mengakibatkan 18 orang tewas dan melukai lebih dari 30 lainnya.

BACA JUGA: Pesan Antikekerasan dari Paus Francis

Ledakan kedua terjadi di Distrik al-Dora, tidak jauh dari ledakan pertama. Sebuah ledakan sebelumnya mengguncang sebuah pasar terbuka yang terdapat sejumlah toko milik warga kristiani di Athorien. Sedikitnya 17 orang tewas dan 16 lainnya terluka. Tim medis membenarkan jumlah korban tersebut.

Di antara tiga ledakan, dua ledakan berasal dari bom mobil yang menewaskan 35 orang dan melukai 56 lainnya. Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

BACA JUGA: Siaran Radio Live Lagu Natal Pertama Kali 107 Tahun Silam

Namun, jumlah warga Kristen di Iraq yang semakin tipis, 400–600 orang, sering menjadi target serangan Al Qaeda dan kelompok pemberontak lainnya.

Serangan pada hari Natal kemarin menambah jumlah korban tewas. Akibat aksi terorisme sepanjang bulan ini, tercatat lebih dari 430 orang tewas. Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 8.000 orang tewas sepanjang tahun ini dalam berbagai aksi kekerasan.

BACA JUGA: Pendiri Twitter Dinominasikan Jadi Direktur Walt Disney

Serangan tersebut tentu saja dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Petinggi Islam di Iraq sendiri selalu menekankan perdamaian di seluruh masyarakat Iraq.

Salah satunya, di tunjukkan Ammar al-Hakim. Pemimpin dewan supremasi Islam Iraq itu ikut menghadiri misa malam Natal di Gereja St Joseph Chaldean di Baghdad, Iraq, pada Selasa malam (24/12).

Di Afghanistan dilaporkan, dua rentetan tembakan menghajar halaman Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kabul. Tidak ada korban tewas atau luka dalam insiden tersebut.

’’Sekitar pukul 06.40 waktu Kabul, sedikitnya dua kali rentetan tembakan tidak langsung mengenai halaman Kedutaan Besar AS. Seluruh warga negara AS lengkap dan tidak ada yang terluka,’’ tulis pernyataan resmi dari kedutaan kemarin (25/12). ’’Pihak kedutaan masih menyelidiki serangan tersebut,’’ tandasnya.

Kedutaan tidak menjelaskan lebih detail bahan peledak apa yang ditembakkan atau di mana tembakan tersebut mendarat. Insiden penyerangan tersebut berlangsung di tengah hubungan Afghanistan-AS sedang kritis. Kedua negara sedang bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan penting terkait keamanan internal Afghanistan pasca ditarikanya pasukan AS.

Kesepakatan tersebut akan memberikan gambaran tentang penempatan militer AS setelah 2014. Saat itu pasukan koalisi NATO akan menarik 80 ribu personelnya dari Afghanistan.

Awal bulan ini Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel yang melawat ke Afghanistan meyakini bahwa kesepakatan keamanan tersebut akan disetujui. Meskipun, hingga kini, kedua pihak belum menemukan titik temu. (CNN/cak/c4/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratu Elizabeth Siapkan Pidato Natal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler