jpnn.com, JAKARTA - Para pendukung Joko Widodo - Ma'ruf Amin yang tergabung dalam Relawan Habib Relasi Jokowi (Harjo) menggelar tasyakuran sekaligus makan kebuli bareng para pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dan para pengendara gojek di Jl Kodam Raya, Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/5) malam.
Acara yang digelar atas nama Majlis NKRI tersebut menggabungkan sejumlah kegiatan dalam satu paket syukuran kebuli yakni silaturahmi menyambut Ramadan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, doa untuk negeri dan hiburan.
BACA JUGA: Perolehan Suara Jokowi - Maruf Imbang dengan Prabowo - Sandiaga di Tunis
Ratusan peserta menghadiri acara tersebut. Tak peduli pilihan politik mereka pada pilpres 17 April lalu. “Kami rangkul semuanya. Kami tidak pilih-pilih. Mau dari pendukung siapa pun tak ada masalah. Bahkan dari profesi apa pun,” kata Habib Salim Jindan, salah seorang penyelenggara acara tersebut.
Latar belakang para peserta memang beragam. Bahkan, beberapa driver online juga ikut bergabung lengkap dengan jaket mereka. Mereka ikut menikmati sajian spesial nasi kebuli yang disediakan shohibul bait alias tuan rumah.
BACA JUGA: Amien Rais Pegang Data Situng KPU Penuh Kecurangan, Konon Bakal Mengejutkan
“Sengaja kami sajikan kebuli kepada para peserta. Ini bagian dari budaya para habib dalam menjamu tamu atau undangan sebagai wujud rasa syukur,” kata Habib Salim.
BACA JUGA: Jokowi Kalah di Daerah Kiai Maruf, tetapi Menang di Kampung Halaman Keluarga Sandi
Dia menambahkan, nasi kebuli adalah suguhan dalam setiap acara keagamaan atau hari raya Islam. Mulai dari Idul Fitri, Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mikraj dan berbagai kesempatan lainnya seperti pernikahan.
Nasi kebuli, lengkap dengan lauk kambing, biasanya disajikan dalam nampan besar yang disantap secara bersamaan untuk 5-10 orang sekaligus. Para hadirin pun menyantapnya bersama-sama. “Saat makan bersama itulah kita belajar tentang pentingnya ukhuwah dan saling berbagi,” kata Habib Salim.
(Baca Juga: Teladan Warga Kapuk: Pendukung Jokowi dan Prabowo Syukuran dan Ngopi Bareng)
Dia berharap syukuran tersebut membuat kedua kubu tak lagi terpecah belah karena pilpres. Sudah saatnya memfokuskan diri untuk menghadapi Ramadan.
“Yang berkepentingan dengan pilpres aman adalah semua. Kita bisa bekerja, mencari nafkah, dan sekarang kita akan memasuki bulan mulia Ramadan. Jangan sampai debat-debat tak penting tentang politik merusak makna ibadah,” kata Habib Salim. (*/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertemuan Jokowi - AHY, Pengamat: Politik Adiluhung Itu Masih Hidup
Redaktur : Tim Redaksi