Rangkul OPM, Jokowi Disarankan Bangun Istana Presiden di Papua

Kamis, 17 September 2015 – 22:57 WIB
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menilai langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan pengampunan dan mengabulkan tuntutan miliaran rupiah sebagai ganti rugi terhadap tahanan politik Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak efektif.

"Kan Presiden Jokowi sudah ampuni dan penuhi tuntutan miliaran rupiah. Faktanya, OPM tetap beraksi," kata Fahri Hamzah, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (17/9).

BACA JUGA: Bangun Desa-desa di Perbatasan jadi Perkotaan

Artinya ujar Fahri, apa yang dilakukan Presiden Jokowi belum membuahkan hasil dan butuh skema yang lebih dari sekadar operasi simbolik.

"Ini ada yang belum selesai. Dan harus dievaluasi. Presiden masih belum punya formulasi," tegas mantan Wasekjen PKS ini.

BACA JUGA: Kalau Begini, Bisa Jadi Desa-desa di Indonesia Serupa Desa di AS dan Perancis

Menurut anggota DPR dari daerah pemilihan NTB ini, untuk merangkul OPM, Presiden Jokowi harus melakukan pendekatan yang lebih intens dan realistis, tidak sekadar kegiatan simbolis.

"Dalam konteks itu, saya pernah usul presiden bangun istana di Papua, agar bisa rutin ke sana. Presiden kan menggunakan pesawat sendiri, bisa langsung. Enggak perlu transit-transit. Peluk hati yang hanya sekitar 2,5 juta jiwa masyarakat Papua," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Ada Teror Jelang Sail Tomini, Jokowi Bimbang?

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakak Wafat, SDA Minta Izin Keluar Tahanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler