jpnn.com - SERANG - Gubernur Banten Rano Karno angkat bicara mengenai penangkapan sejumlah anggota DPRD Banten dan Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Banten Global Development (BGD) dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin.
Rano mengaku sangat kecewa dengan skandal yang berkaitan dengan rencana pembentukan Bank Banten itu. “Saya tentu merasa kecewa dan tidak menduga ada kejadian (suap) ini,” kata Rano, Rabu (2/11).
BACA JUGA: Terekam dalam Obrolan Setnov, Menteri Yuddy jadi Cemoohan
Dia pun mendukung penuh segala proses hukum yang tengah berjalan di KPK. Dia berharap semua yang terlibat dalam permasalahan tersebut dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Sementara ini saya akan terus mencermati perkembangan yang ada dan secepatnya mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu terkait Banten Global Development,” pungkasnya.
BACA JUGA: KIP Puji KNKT Umumkan Hasil Investigasi Air Asia, Tapi...
Untuk diketahui, siang tadi KPK akhirnya menetapkan Wakil Ketua DPRD Banten dari Golkar S. M. Hartono (SMH) dan anggota DPRD Banten dari PDIP Tri Satria Santosa (TSS) sebagai tersangka. Begitu juga dengan Direktur Utama PT Banten Global Development Ricky Tampinongkol (RT).
Ketiganya ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (1/12) siang. Dalam operasi itu KPK menyita uang dalam bentuk pecahan USD100 dan fulus puluhan juta rupiah yang diduga merupakan suap dari Ricky untuk kedua anggota dewan itu. (DIK/EKY/dil/jpnn)
BACA JUGA: MKD Ancang-ancang Konfrontir Keterangan Sudirman dengan Setnov
BACA ARTIKEL LAINNYA... TEGAS! Luhut Panjaitan Harus Dihadirkan
Redaktur : Tim Redaksi