jpnn.com, MAKASSAR - Pupuk Kaltim pastikan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan petani di seluruh wilayah perusahaan sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah.
Jumlah pasokan yang tersedia dipastikan di atas rata-rata alokasi, begitu juga dengan penambahan alokasi 1 juta ton dipastikan bisa terpenuhi dengan baik.
BACA JUGA: Lewat Cara ini Pupuk Kaltim Tingkatkan Produktivitas Pertanian Gorontalo
Hal itu ditegaskan Pupuk Kaltim saat Rapat Monitoring dan Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi bersama Kementerian Pertanian RI di Makassar pada Selasa (20/10) lalu.
Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan untuk mendukung distribusi pasokan dari Lini 1 hingga Lini 3, pihaknya telah menerapkan teknologi inovasi Distribution Planning and Control System (DPCS), guna memantau jumlah stok dan alokasi yang disalurkan secara realtime, termasuk proses distribusi yang berjalan.
BACA JUGA: Seperti ini Upaya Kementan dan Pupuk Indonesia Jaga Kelancaran Penyaluran Pupuk Bersubsidi
“Melalui teknologi DPCS yang kini digunakan di seluruh anak perusahaan Pupuk Indonesia, jumlah pasokan hingga distributor dan kios, termasuk alur distribusi bisa diketahui secara langsung, sebagai upaya memastikan ketersediaan pupuk agar tidak ada kelangkaan di daerah,” jelas Qomaruzzaman.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal, mengatakan teknologi DPCS dikembangkan untuk mendukung penyaluran pupuk bersubsidi secara optimal, dengan pemantauan ketersediaan stok dari Lini 1 hingga Lini 3.
BACA JUGA: Pupuk Kaltim Kenalkan Pola Pemupukan Berimbang kepada Petani di Gorontalo
Aplikasi niaga ini kata dia, lebih memudahkan pemantauan alur distribusi sekaligus memantau kebutuhan dan stok di seluruh Indonesia sesuai tugas distribusi setiap anak perusahaan.
Termasuk tambahan alokasi pupuk bersubsidi 1 juta ton, dimaksimalkan terdistribusi melalui DPCS, mengingat waktu penyaluran pada 2020 yang tersisa 2 bulan.
Begitu pula dalam mendukung aplikasi kartu tani, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen turut mengedukasi langsung petani melalui distributor dan kios, tentang tata cara aplikasi penebusan pupuk, sehingga pemahaman petani untuk menebus kebutuhan pupuk menggunakan kartu tani terlaksana sesuai target.
“Pupuk Indonesia sangat mendukung program kartu tani dan telah menerbitkan kebijakan kepada produsen anak perusahaan, agar turut mensosialisasikan inplementasi kartu tani bersama pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian,” terang Gusrizal.
Sementara, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, mengimbau produsen di lingkungan Pupuk Indonesia Grup untuk terus mendukung program pemerintah menghadirkan ketahanan pangan nasional lewat kebutuhan pupuk.
“Untuk menghadirkan ketahanan pangan yang baik, maka harus tersedia kebutuhan pupuk yang memadai. Ini harus jadi komtmen bersama, karena menjadi hal dasar terhadap kepentingan negara,” papar Mentan Syahrul.
Mengingat pertanian adalah penyangga ekonomi negara, maka peningkatan produktivitas pertanian menjadi salah satu fokus pemerintah yang diharap bisa didukung secara berkesinambungan.
“Makanya penangguhan kartu tani diberlakukan agar petani yang belum punya tetap bisa menebus pupuk di kios. Meski pandemi, pertanian kita harus tetap hebat dan produktif,” tandas Mentan Syahrul.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy