Rapat Dewan Rusuh, Kursi Ditendang, Mikrofon Melayang

Selasa, 09 Mei 2017 – 00:49 WIB
Suasana Ruang Paripurna DPRD Sula sesaat setelah kericuhan. Foto: Fahrul Marsaoly/Malut Post/JPNN.com

jpnn.com, SULA - Rapat Paripurna DPRD Kepulauan Sula (Kepsul), Malut, kemarin (8/5) berlangsung ricuh.

Dua meja bagian kanan ruang paripurna dibanting. Microfon dilempar. Bila tak cepat dilerai oleh sebagian anggota DPRD, adu jotos nyaris terjadi dalam rapat tentang perubahan tata tertib (Tatib) terkait perubahan nama fraksi itu.

BACA JUGA: Ngotot Minta Proyek, Anggota Dewan Bibirnya Pecah Dibogem PNS

Awalnya saat Ketua DPRD Ismail Kharie hendak membuka sidang. Anggota DPRD dari Partai Gerinda La Usman La Hamza menyampaikan interupsi. Dia meminta paripurna perubahan nama fraksi dari fraksi kebersamaan ke fraksi aksi tak perlu dilakukan.

Sebab saat perubahan nama dari fraksi aksi ke fraksi kebersamaan sudah menyalahi prosedur. Sehingga, bila ingin dikembalikan ke nama fraksi sebelumnya yakni pengunaan nama fraksi aksi, maka tak tinggal diubah saja, tak perlu diparipurnakan.

BACA JUGA: Lho, Kok Anggota DPRD Dijemput Densus di Bandara

Sebelum La Usman menyelesaikan penjelasannya, Anggota DPRD dari PKS Ilyas Yainahu, langsung memotong. Menurutnya, apa yang disampaikan La Usman tersebut keliru.

Paripurna harus tetap dilakukan. Sebab saat mengubah nama sebelumnya ke fraksi kebersamaan dilakukan dalam paripurna. Sehingga bila dilakukan pembatalan dan ingin kembali ke penamaan sebelumnya yakni fraksi aksi maka harus dilakukan paripurna.

BACA JUGA: Penetapan Bupati dan Wabup Terpilih Digelar Senin Depan

Apalagi masalah ini sudah ada titik temu dan jangan lagi dipersoalkan." Ini semua sudah tak ada masalah. Kita sudah musyawarah dan mufakat. Jangan cari masalah lagi" tandas Ilyas dengan nada tinggi.

Di tengah perdebatan itu., La Usman tetap ngotot dengan keinginannya. Begitu juga Ilyas, keduanya sama menyampaikan argumen.

Di tengah perdebatan keduanya berlangsung, anggota DPRD lainnya juga menyampaikan penjelasan. Suasana menjadi gaduh tak jelas siapa yang hendak bebicara.

Di tengah perdebatan itu, salah satu anggota DPRD dari partai Nasdem Muhammad Yoisangadji mendekati meja dimana La Usman duduk dan tiga anggota DPRD lainnya.

Meja panjang berukuran sekitar 4 meteran itu langsung ditendang dan terbalik.

Sementara La Sidi Leko anggota DPRD langsung melepari mikrofen meja ke arah La Usman. Suasana semakin gaduh, beberapa anggota DPRD langsung hendak menyerang La Usman.

Bahkan Ilyas anggota DPRD dari PKS langsung naik ke meja pimpinan. Dia menuju ke meja Wakil Ketua DPRD Alexander Yosinade dan beberapa kali menggebrak meja Alex.

Setelah dilerai oleh sebagian anggota dan staf di DPRD, suasana mula tenang. Ruang paripurna kembali dibersihkan lalu paripurna dilanjutkan.

Anggota DPRD dari Demokrat Julfi Umasangadji dan La Usman dari Gerindra melakukan walkout. Meski begitu paripurna dilanjutkan karena mencukupi kuorum. Ada 18 anggota DPRD yang hadir.

Ketua DPRD Ismail Kharie saat membuka paripurna mengatakan, kondisi seperti itu hal yang biasa di parlemen.

Dikatakan, perubahan nama fraksi aksi menjadi kebersamaan, harus dilakukan paripurna ulang untuk pembatalan dan kembali ke nama fraksi aksi.

"Saya perlu tegaskan, dengan telah dilakukan perubahan fraksi kebersamaan ke fraksi aksi ini, maka personel dan keanggotaan fraksi tetap sama. Kecuali bagi anggota DPRD yang mau keluar atau bergabung maka silahkan berkoordinasi dengan pimpinan partai masing-masing" ujar Ismail. (rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Tebar Optimisme di Depan DPRD asal PKB


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Dprd   Rusuh  

Terpopuler