Rapat Koordinasi Bahas PPKM Mikro, Kapolda Tawarkan Kampung Tangguh kepada Anies

Rabu, 10 Februari 2021 – 19:09 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran tengah berdiskusi usai memberikan keterangan pers kepada media di Gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Rabu (10/2). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi membahas penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro di wilayah Jakarta dan sekitarnya, Rabu (10/2). 

Rapat diikuti Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Kapolda Metro Jaya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, BNPT, hingga Dinkes.

BACA JUGA: Hati-Hati Terbuai Rayuan Shifa Putri, Bahaya!

Dalam rapat tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menawarkan program Kampung Tangguh.

Program kampung tangguh sejatinya sudah berjalan, di mana dilakukan bersama Kodam Jaya dan pemerintah daerah.

BACA JUGA: Airlangga Paparkan Cakupan PPKM Mikro, Berikut Isinya

"Dalam program 100 hari Bapak Kapolri ada tawaran seiring dengan kebijakan pemerintah terkait PPKM berbasis mikro. Polri dengan Kodam Jaya sudah memiliki konsep Kampung Tangguh dengan mengedepankan fungsi peran tiga pilar," ungkap Irjen Fadil di Gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Rabu.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Jawa Timur itu menyebut, jumlah Kampung Tangguh yang terbangun saat ini memang belum sesuai dengan harapan.

BACA JUGA: 25 Tahun Banjir Tenggelamkan Cipinang Melayu, Anies Punya Cara Begini?

Sejauh ini baru 571 Kampung Tangguh yang sudah dibangun. Namun, penerapan Kampung Tangguh itu bisa menekan angka penyebaran virus corona.

Skema Kampung Tangguh dinilai cukup baik dalam menekan angka virus corona, di mana metode pemecahan masalahnya dilakukan dengan cara scanning, analisis, response, dan assessment.

Selain itu, Irjen Fadil pun menawarkan Babinkamtibmas untuk digunakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Hanya saja, kata dia, dibutuhkan dukungan dari Pemprov DKI terkait pelaksanaan atau alat-alat untuk melakukan tracingnya.

"Ini yang jadi penawaran kami, Bapak Gubernur silakan gunakan Babinkamtibmas. Terkait anggaran kan kalau mau masif testing butuh antigen, dan lain-lain. Kalau bisa disiapkan penuh dalam dua pekan atau 28 hari ke depan akan membuahkan hasil. Mudah-mudahan tawaran kami tentang Kampung Tangguh bisa bermanfaat," katanya.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, Kampung Tangguh itu harus dikolaborasikan secara berkesinambungan dengan daerah penyangga, seperti Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Pasalnya, penyebaran Covid itu tak melulu berada di Jakarta, tetapi juga di wilayah lainnya.

"Oleh karena itu, kami rapatkan bagaimana teknis di lapangan keterpaduan antara TNI, Polri, dan Pemerintah dalam rangka menyikapi perintah pusat dari Presiden RI, untuk PPKM skala mikro ini ditegakkan mulai dari RT, RW, dan selanjutnya," katanya.

Lebih jauh, Dudung menambahkan, selama diberlakukannya Kampung Tanggung, angka penyebaran covid pun mengalami penurunan yang signifikan dan diharapkan bisa terus seperti itu ke depannya.

Dia pun meminta masyarakat turut serta mendukung program pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. (cr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler