RAPBN 2020: Anggaran Pendidikan Tembus Rp 500 Triliun

Jumat, 16 Agustus 2019 – 18:23 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla menghadiri sidang Tahunan MPR 2019, Jakarta, Jumat (16/8). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah telah mendesain Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020 sebesar Rp 2.528,8 triliun.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pidato pengantar nota keuangan pada rapat pembukaan masa sidang DPR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Ibu Kota Lebih Baik Dipindah ke Teluk Jakarta

Presiden ketujuh RI itu menyampaikan bahwa defisit anggaran tahun depan direncanakan sebesar 1,76% dari PDB, atau sebesar Rp307,2 triliun, Pendapatan Negara dan hibah sebesar Rp2.221,5 triliun.

"Dalam RAPBN Tahun 2020, Belanja Negara direncanakan akan mencapai Rp2.221,5 triliun, atau , atau sekitar 14,5% dari PDB," kata Jokowi.

BACA JUGA: Sidang Tahunan MPR: Pidato Jokowi Penting Buat Perangkat Desa

BACA JUGA: Sampaikan RAPBN 2020 ke DPR, Jokowi Pertahankan Gaji ke-13 dan THR

Belanja Negara tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kualitas SDM dan melanjutkan program perlindungan sosial untuk menjawab tantangan demografi.

BACA JUGA: Doa Senator di Depan Jokowi: Ibu Kota Pindah ke Kaltim

Selain itu, belanja juga ditujukan untuk meningkatkan investasi dan ekspor, melalui peningkatan daya saing dan produktivitas, akselerasi infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung transformasi ekonomi, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal.

Sesuai dengan amanat konstitusi, pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari belanja negara. Pada tahun 2020, alokasinya direncanakan Rp 505,8 triliun, atau meningkat 29,6%, dibandingkan realisasi anggaran pendidikan ditahun 2015 yang sekitar Rp 390,3 triliun.

Dengan anggaran pendidikan yang meningkat tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal. Kemampuan dasar anak-anak Indonesia harus terus dibangun, mulai dari pendidikan usia dini dan pendidikan dasar.

"Terutama untuk meningkatkan kemampuan literasi, matematika, dan sains, sehingga menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi,' jelasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pengin Indonesia Bangun Mobil Listrik Sendiri


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler