jpnn.com - jpnn.com - Skuat PSM Makassar dikabarkan sedang tidak kondusif. Itu setelah adanya konflik antara gelandang, Raphael Maitimo dan manajemen PSM.
Mulai sikap yang tidak konsisten hingga persiapan uji coba yang amburadul. Sesuai rencana, pemusatan latihan yang dilakukan pelatih PSM, Robert Alberts di Nusa Dua, Bali, baru berakhir Jumat, 24 Maret.
BACA JUGA: Persaingan di Lini Depan Barito Putera Makin Ketat
Akan tetapi, agenda itu dipercepat dengan alasan lapangan Stadion Andi Mattalatta sudah bisa digunakan.
Padahal, sejak jauh hari panitia sebenarnya sudah menyampaikan lapangan siap digunakan pertengahan Maret.
BACA JUGA: Ditinggal Rachman, Pelatih: Tinggal Cari Penggantinya
Tidak hanya itu, rencana uji coba yang dipersiapkan dengan tim selevel selama di Bali, tidak kunjung terwujud. Praktis tim-tim yang akan berlaga di Liga 2 pun menjadi target latih tanding.
Hanya saja, banyaknya uji coba yang akan dilakukan diubah. Dari empat kali uji coba menjadi dua kali. Hingga saat ini, klub-klub yang dijajaki tidak kunjung merespons. Praktis ketidakjelasan itu membuat persiapan menatap Liga 1 tidak akan maksimal.
BACA JUGA: Jelang Liga 1, Sriwijaya FC Cari Lawan Mumpuni
"Waktunya mepet, karena tim kembali, Sabtu, 11 Maret. Jadwal uji coba bakal diubah dari empat kali menjadi dua kali. Siapa lawan dan waktunya akan kita lihat perkembangan ke depan. Pelatih sebenarnya tidak persoalkan uji coba. Terpenting persiapan maksimal," kata Media Officer PSM, Andi Widya Syadzwina seperti diberitakan Fajar (Jawa Pos Group) hari ini.
Inkonsistensi manajemen dalam menerapkan aturan tim juga makin terlihat dengan konflik yang muncul akibat ulah pemain naturalisasi, Raphael Maitimo. Eks Raja asisst Arema FC itu tiba-tiba menghilang dan menolak bergabung bersama pemainnya di Bali.
Mantan pemain PSM, Ali Baba menyebut Raphael Maitimo indisipliner. Tidak adanya sanksi tegas dari manajemen akan memicu bahkan tindakn itu bisa menjadi virus bagi pemain lainnya. "Manajemen hanya menjalankan instruksi pelatih. Di sinilah peran pelatih memutuskan status pemain itu," katanya.
Diakuinya, kekuatan sebuah tim bukan dilihat dari individu pemain, tetapi secara kolektivitas tim. "Keputusan pelatih juga penting. Buat apa pemain bintang kalau hanya merusak konsentrasi tim? Kompetisi resmi sudah dekat. Kembalikan ritme optimisme tim demi gelar juara Liga 1" tanyanya.
Asal tahu saja, Robert Alberts merupakan pelatih yang menjunjung tinggi kedisplinan. Perilaku pemain menjadi perhatian serius. Tidak heran ketika striker muda PSM, Irfan Jaya harus dicoret karena mangkir latihan perdana dan usai pemusatan latihan pertama di Bali.
Soal itu, Widya Syadzwina tak ingin mengomentari polemik yang ada. "Dia (Robert) fokus sama programnya untuk tim selama TC. Dia (Robert) tidak mau diganggu urusan lain-lain. Persiapan tim lebih penting," kata perempuan yang akrab disapa Wina ini.
Soal status Maitimo, ia juga belum bisa memberikan jawaban dikarenakan belum ada sikap resmi dari manajemen. "Belum ada komentar," singkatnya. Kelompok suporter The Maczman, Andi Syam Paswah berharap manajemen segera bersikap.
"Saya lebih percaya sama manajemen. Rumor ini harus segera diselesaikan dengan tampil menjelaskan kemudian kembali fokus ke masalah persiapan tim. Karena saat ini masyarakat sangat butuh penjelasan akan hal tersebut," pintanya.
Koordinator Komunitas VIP Selatan (KVS), Erwinsyah meminta agar status Maitimo sebaiknya diputuskan saja. Sebab, hal itu bisa berpengaruh terhadap kelangsungan persiapan tim.
"Nanti jadi anak emas. Mending dia tidak usah kembali. Jangan biarkan orang lain merusak keutuhan tim. Lihat cita-cita kita saat ini yang ingin menjadi juara," tutupnya. (jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalah Duel di Udara, Persiba Fokus Benahi Lini Belakang
Redaktur & Reporter : Budi