jpnn.com, SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) masih menggelar kegiatan rapid tes untuk menelusuri kasus coronavirus disease 2019 (COVID-19) di tengah masyarakat.
Kali ini, BIN menggelar rapid tes di dua titik Kota Surabaya, yakni Jalan Raya Utama Imam Bonjol dan di halaman terminal Bratang.
BACA JUGA: BIN Menemukan 179 Orang Reaktif di Antara 2.000 Warga yang Ikut Rapid Test Massal
Head of Medical Intelligence, Dr Sri Wulandari mengatakan, saat ini pemeriksaan rapid tes BIN telah memasuki hari ke-18. BIN berfokus melakukan pemeriksaan pada lokasi-lokasi yang masuk dalam zona merah.
Di lokasi pertama, Jalan Raya Utama Imam Bonjol, depan Koramil Tegalsari, sebanyak 878 orang menjadi peserta rapid tes. Dari jumlah itu, 139 orang menunjukan hasil reaktif.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jenderal Pramono Minta Maaf, Jangan Pinjamkan Dana ke Garuda, RUU HIP
"Untuk yang swab tes sebanyak 140 orang. Satu orang merupakan rujukan dari Puskesmas," ucap Dr. Wulan pada Senin (15/6).
Wulan melanjutkan, sebanyak 629 warga Surabaya menjadi peserta rapid tes di lokasi kedua, yakni halaman terminal Bratang. Dari jumlah itu, 62 orang menunjukkan hasil reaktif.
BACA JUGA: Keluarga Tolak Pemakaman Jenazah PDP dengan Protokol Kesehatan, Begini Jadinya
"Yang mengikuti swab tes jumlahnya 71 orang. Itu ada tambahan sembilan orang rujukan dari Puskesmas," jelas dia, yang menjadi satu di antara dokter yang menangani rapid tes BIN di Surabaya itu.
BIN, kata Wulan, masih akan melanjutkan rangkaian rapid tes masal dan swab tes sampai 20 Juni 2020 mendatang. Terlebih, hal ini menjadi arahan dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.
Kegiatan rapid tes massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota Binda Jawa Timur.
Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulans dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobil Laboratorium ini, merupakan satu dari lima mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.
Dalam rapid tes ini, BIN menyiapkan 1.000 - 3.000 alat beserta 2 mobil laboratotium untuk melakukan swab setiap harinya. Swab tes ini diperuntukan bagi warga yang reaktif (positif) COVID-19.
Mobile Lab dari BIN ini bisa mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab tes bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.
Selain menggelar rapid tes, BIN juga turut memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan seperti mobile laboratorium PCR tes dan APD lengkap untuk tenaga medis kepada rumah sakit di ibu kota Jawa Timur itu. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan