BACA JUGA: Alex Sarankan Golkar Tiru Iklan Puyer
Pernyataan politik hasil Komisi C Rapimnas Golkar itu dibacakan oleh caleg Golkar dari daerah pemilihan Sumut I, Meutya Hafid, pada penutupan Rapimnas IV Golkar, Minggu (19/10) malamBACA JUGA: 7 Nominator Capres jadi Obat Kantuk
Partai pemenang Pemilu pada 2004 ini baru akan mengumumkan calonnya setelah Pemilu legislatifBACA JUGA: Surya Paloh Minta Golkar Usung Kader jadi Capres
Nama ketujuh kader tersebut akan disaring berdasarkan survei yang dilakukan dua tahao, yakni sebelum dan sesudah pemilu legislatif oleh seluruh DPD I Golkar Selanjutnya, nama-nama yang disurvei itu akan dibahas di Rapimnas Khusus yang digelar usai Pemilu legislatifDan berdasar hasil Rapimnas IV, jika Partai Golkar menang dalam pemilu legisltaif maka nama capres yang telah melalui proses penjaringan akan diajukan sebagai calon presiden/wakil presidenSedangkan jika Golkar hanya mengajukan cawapres, maka calon presidennya berasal dari luar partai Sementara Ketua Umum DPP Partai Golkar M Jusuf Kalla saat menyampaikan pidato politik pada penutupan Rapimnas menyatakan, Rapimnas kali ini telah menghasilkan keputusan penting yang belum pernah dilakukan Golkar sejak berdiri 44 tahun silam. "Kita telah merubah sistem partai selama lebih 40 tahun, dari nomor urut menjadi suara terbanyak, ketaatan kepada ketua menjadi ketaatan kepada rakyatDari melihat angka menjadi melihat jumlah konstituen, dari tersenyum kepada pimpinan, menjadi tersenyum kepada rakyat," ucapnya yang langsung disambut tepuk tangan ratusan peserta Rapimnas. Selama Golkar didirikan, lanjutnya, saat inilah perubahannya sangat terlihat"Kalau jaman Orde Baru, seorang caleg hharus baik-naik ke bupati atau gubernur, karena Gubernur yang menetukan siapa yang boleh dan tidak boleh jadi anggota MPR (sebagai utusan daerah)Setelah reformasi, semuanya berbalikSemua bupati, gubernur bahkan presiden harus baik-baik (ke politisi)Karena itulah anggora DPR kita harus seperti ituItulah yang mendasari bahwa kecintaan kepada rakyat sebagai tugas kita semua," tandasnya. Menurut JK, siapapun pemenang Pemilu maupun siapapun yang menjadi pelaksana pemerintahan, akan berpengaruh pada kehidupan bangsa dan negara"Siapapun pelaksananya, akan mepengruhi keputusan dan keputusan itu berpengaruh pada seluruh rakyat negeri ini," urainya.(ara/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari, KPK Kirim 8 Tersangka ke Penjara
Redaktur : Tim Redaksi