Ratapan Orangtua Siswa yang Dibantai Sahabatnya Itu Sungguh Menyedihkan

Minggu, 06 November 2016 – 19:40 WIB
Keluarga menangis histeris di depan jenazah Riki Pradana Sinaga di rumah duka, Sabtu (5/11). Foto: metrosiantar/jpg

jpnn.com - SIMALUNGUN - Kepergian Riki Pradana Sinaga, 18, sangat meninggalkan duka mendalam bagi Muliadi Sinaga, 40, dan istrinya Legiani, 39.

Hal itu terlihat ketika pasutri itu menyambut jenazah Riki tiba di rumahnya dengan histeris, Sabtu (5/11) sore. 

BACA JUGA: Usai Bantai Sahabat, Pelaku Gantung Diri di Pohon Aren Belakang Rumah

Tak hanya itu, kedua orangtua dan kakeknya pun langsung terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Di tengah-tengah pelayat, ayah korban yang sudah siuman langsung terlihat emosi.

“Biar kubunuh dia… Mana dia… Harusnya aku yang bunuh dia. Kenapa dia gantung diri, harus aku yang bunuh dia,” teriak Muliadi yang terus ditenangkan keluarga dan pelayat yang hadir di sana. 

BACA JUGA: Belum juga Menjambret, Motor Sudah Disita Polisi

Sementara sang ibu tampak terus menerus memeluk jenazah Riki. Ia seakan tak percaya anak kesayangannya itu telah pergi untuk selamanya. 

“Sakit kalilah kowe Ki, Koyok opolah kowe ngerasake sakite lah mabengi Ki. Kok nggak ditolongi kawanmu Ki. Omonge kawanmu oke Ki tapi kok ora eneng seng nolong kowe Ki?” 

BACA JUGA: Mana anakku... Mana anakku... Anakku tidak Matikan?

(Sakit sekali lah kau ini. Kayak apalah yang kau rasakan sakitnya tadi malam Ki, Kok nggak ditolongi kawanmu Ki, Katanya kawanmu banyak. Tapi kok gak ada yang menolongmu Ki?),” ratap ibunda Riki yang terus-menerus memeluk putra kesayangannya itu.

Seperti diketahui, Riki merupakan pelajar SMK Alwasliyah Serbelawan Jurusan Automotif. 

Saat ini Riki duduk di kelas III dan baru saja menyelesaikan praktik kerja lapangan (PKL) di bengkel mobil yang berada di Simpang Mangga, Nagori Naga Jaya I, Kecamatan Bandar Huluan, Simalungun.

Saat ditemui media ini, Aidil Akbar, salah seorang teman sekolah korban yang hadir di rumah duka mengungkapkan, Riki adalah sosok teman yang selama ini baik dan ramah, serta rajin di sekolahnya. 

Aidil mengaku terkejut atas kejadian yang menimpa temannya itu. 

“Kami semua sangat kehilangan,” kata Aidil  seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group) hari ini.

Sementara Kepala Sekolah SMK Alwasliyah Serbalawan, Ir Priantono Wibowo SPd, membenarkan bahwa korban pembunuhan bernama Riki Pradana Sinaga itu adalah siswanya yang saat ini duduk di kelas III. 

“Selama bersekolah, korban merupakan anak yang baik dan tidak banyak bicara. Ia tekun belajar dan rajin,” jelasnya via telepon seluler, kemarin. (adi/hez/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger! Sahabat Dibantai, Wajah Rusak Parah, Celurit Masih Menancap di leher


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler