Ratusan Ayam di Riau Terjangkit Flu Burung, Warga Jangan Panik

Senin, 27 Maret 2023 – 13:26 WIB
Ilustrasi petugas kesehatan memeriksa kondisi unggas sebagai antisipasi penyebaran flu burung. Foto: Antara/Reuters

jpnn.com, PEKANBARU - Ratusan ayam mati mendadak akibat terjagkit virus flu burung di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau drh Faralinda Sari mengaku sudah mendapat laporan dari wilayah Kampar terkait kematian ayam.

BACA JUGA: Menjelang Ramadan, Anak Buah Heru Pastikan Hewan Ternak Bebas PMK dan Flu Burung

Setelah dilakukan pengeceka oleh petugas ke lokasi, disimpulkan bahwa kematian ratusan ayam itu dinyatakan positif H5N1 atau flu burung.

"Ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif flu burung/avian influenza (H5N1)," kata drh Faralinda Senin (27/3).

BACA JUGA: Anak Buah Irjen Iqbal Tangkap 2 Pembakar Lahan di Riau

Kematian unggas di wilayah Kampar masih terjadi. Sejauh ini pihak terkait belum menerima ada laporan kasus serupa dari daerah lain.

"Kami imbau masyarakat tetap waspada, terutama saat bersentuhan dengan unggas. Intinya jaga pola hidup bersih," jelasnya.

BACA JUGA: Dugaan TPPU Rp 349 T, Didik Mukrianto: DPR Bisa Menggunakan Hak Angket

Masyarakat yang mendapati ada ayam ternaknya mati mendadak diminta melaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan daerah masing-masing atau ke petugas Puskeswan setempat.

"Diharapkan agar warga menjalankan biosekuriti di wilayah kandang. Mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan," tuturnya.

Kemudian melakukan penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang, lakukan pembersihan kandang, hingga penyemprotan desinfektan secara berkala.

Kepada masyarakat yang berbelanja ke pasar, ketika membeli ayam diminta untuk menjaga kebersihan personal, dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar.

Kemudian mencuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun.

"Jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi. Yang perlu dikhawatirkan adalah sekresi, cairan, lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas," katanya.

Faralida mengatakan, virus avian influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit.

Selama produk unggas dimasak secara sempurna, warga tidak perlu khawatir tertular.

"Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yang mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," terangnya.

Faralinda menambahkan bahwa Dinas Kesehatan Riau juga telah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja," ujarnya. (mcr36/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler