jpnn.com, PALEMBANG - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) mengerahkan ratusan personel Brimob bersenjata lengkap untuk mengawal pendistribusian vaksin COVID-19 ke 17 kabupaten dan kota di provinsi itu.
"Brimob diturunkan mengamankan Vaksin Sinovac sebanyak 30 ribu dosis yang ada di gudang Dinkes Palembang, dan mengawal pendistribusian untuk memastikan tiba di seluruh kabupaten dan kota sesuai jadwal yang ditentukan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi di Palembang, Senin (4/1).
BACA JUGA: 62.560 Vaksin Sinovac telah Tiba di Jateng, Catat Tanggal Pemberiannya
Dia menjelaskan bahwa penyuntikan vaksin COVID-19 merupakan program nasional yang memerlukan dukungan pengamanan maksimal agar bisa berjalan dengan baik.
Guna menyukseskan program vaksinasi yang direncanakan dimulai pada tanggal 14 Januari 2021, selain pengamanan maksimal, Polda Sumsel juga mengharapkan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat.
BACA JUGA: Bang Reza Beber 6 Kelemahan PP Kebiri Kimia
"Kelompok masyarakat atau pihak-pihak yang diberikan kesempatan pertama untuk mendapatkan vaksin diharapkan memanfaatkannya dengan baik," kata Supriadi.
Sementara itu, Kasi Survelians dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri mengatakan pihaknya telah menerima 30 ribu dosis vaksin yang dikirim dari Bandung.
BACA JUGA: Nekat Belajar Tatap Muka, Izin Sekolah Bakal Dicabut, Kepsek Bisa Dicopot
Vaksin COVID-19 itu secara bertahap akan didistribusikan ke tujuh kabupaten/kota yakni Kota Palembang dan Prabumulih, Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Kabupaten Pali.
Rincian pendistribusian vaksin tersebut untuk Kota Palembang sebanyak 14.080 dosis dan Prabumulih 2.816 dosis.
Kemudian Kabupaten Ogan Ilir 2.328 dosis, Ogan Komering Ilir 3.328 dosis, Banyuasin 2.853 dosis, Musi Banyuasin 3.128 dosis, dan Kabupaten Pali 1.328 dosis.
Setelah 30 ribu dosis vaksin COVID-19 itu terdistribusi dengan baik, dalam waktu dekat juga segera didistribusikan 28 ribu dosis ke daerah Sumsel lainnya.
"Sasaran penyuntikan vaksin tersebut tahap pertama 58.840 tenaga kesehatan dan beberapa kelompok masyarakat," kata Yusri.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam