Ratusan Desa di Kalsel Belum Terjangkau Jaringan Telekomunikasi

Sabtu, 16 Juli 2022 – 07:30 WIB
Siswa dan mahasiswa belajar secara daring di pondok puncak bukit Merona, Desa Hinas Kanan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Senin (27/9/2021). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/pras

jpnn.com, BANJARMASIN - Sebanyak 316 desa di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih belum terjangkau jaringan telekomunikasi. Daerah-daerah tersebut harus dibangun base transceiver station (BTS). 

"Saat ini masih ada 316 desa blank spot di Kalsel yang perlu dibangunkan BTS,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Selatan Muslim di Banjarmasin, Jumat (15/7). 

BACA JUGA: Kacific dan Teleglobal Sukses Bangun BTS Satelit Skala Besar di Indonesia

Dia menjelaskan pihak terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebab, ujar dia, kewenangan membangun BTS ada di Kominfo. 

Muslim memerinci, data titik blank spot tersebut tersebar di Kabupaten Barito Kuala sebanyak 64 desa, Kabupaten Banjar 46 desa, dan Kabupaten Tanah Laut 45 desa. 

BACA JUGA: Konon RM BTS Nikahi Penggemarnya, Agensi Beri Penjelasan Begini

Kemudian, di Kabupaten Kotabaru 38 desa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 33 desa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 32 desa, Kabupaten Tanah Bumbu 18 desa.

Selanjutnya, di Kabupaten Balangan 16 ada desa, Kabupaten Hulu Sungai Utara sembilan desa, Kabupaten Tapin 6 desa, Kabupaten Tabalong tujuh desa. Di Kota Banjarbaru ada dua wilayah, dan khusus di Kota Banjarmasin area blank spot sudah teratasi 100 persen.

BACA JUGA: Tangkal Telekomunikasi Malaysia, Pedalaman Nunukan Bebas Blank Spot

"Di Kalsel saat ini tersisa 9 persen yang masih mengalami blank spot jaringan telekomunikasi, yang tersebar di sejumlah desa pada beberapa kabupaten/kota," ujarnya.

Dia mengatakan dalam upaya mewujudkan kemerdekaan telekomunikasi ini, pihaknya selain berkoordinasi langsung dengan pihak Kominfo juga menggandeng sejumlah provider penyedia layanan telekomunikasi di Kalsel untuk membangun BTS di daerah yang masih terdapat blank spot.

“Alhamdulillah, pada 2022 ini beberapa provider telah membangunkan BTS, seperti XL AXIATA membangun BTS di 12 titik desa blank spot, kemudian satu titik oleh Indosat dan satu titik oleh Smartfren,” jelasnya.

Pemerintah Provinsi Kalsel, melalui pihaknya, kata Muslim, berjanji untuk terus berupaya mengentaskan desa blank spot di Kalsel.

“Dalam renstra (rencana strategis) sudah kami cantumkan target kami terkait pengentasan desa blank spot ini sampai 2026, dan kami berharap ini bisa diselesaikan. Apalagi saat ini sudah 91 persen wilayah di Kalsel telah merdeka jaringan telekomunikasi,” ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler