jpnn.com, KAYUAGUNG - Banjir merendam sedikitnya 800 hektare sawah warga sejumlah desa di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, Minggu (29/10).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanamam Pangan, dan Hortikultura, OKI, Syarifuddin SP, mengatakan, agar petani yang menanam pada periode Juli dan Agustus 2017 dapat segera memanennya.
BACA JUGA: OKI dan Lubuklingau Diterjang Puting Beliung, Warga Panik
Lantaran tingginya curah hujan di bagian hulu berdampak meluapnya Sungai Komering.
"Perkiraan curah hujan di OKI yang dikeluarkan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk curah hujan Oktober 2017 akan tinggi pada bulan ini," ungkapnya.
BACA JUGA: Sawah Direndam Banjir, Petani Panen Padi Lebih Awal
Sehingga sebagian tanaman padi yang terendam menjelang panen masih bisa terselamatkan. Sementara tanaman yang rusak masih dilakukan pendataan oleh petugas di lapangan.
"Kita mengharapkan kepada petani yang tanaman padinya terendam untuk segera melakukan panen bila (butir padi). Malainya telah melewati fase masak susu dan melakukan penjemuran segera agar butir malai tidak rusak," tegasnya.
BACA JUGA: Indonesia Minta OKI Berperan Nyata Membantu Etnis Rohingya
Bagi petani yang ikut asuransi dapat melakukan klaim. Namun bagi yang tidak untuk segera melakukan pendataan agar mendapat bantuan benih subsidi pada fase penanaman selanjutnya.
Kades Celikah, Kartiwan mengungkapkan, untuk Desa Celikah sekitar 70 persen adalah petani. Untuk daerah Dusun II terutama kawasan proyek tol, gagal tanam setelah curah hujan tinggin dan air lambat surut. Sementara untuk petani yang sedang panen ada sebagian terutama di lebak laut.
"Sebagian petani baru menanam saat kemarau beberapa waktu lalu. Namun ternyata sudah hujan lagi dan sebagian ada yang sempat panen dan ada yang gagal panen," tukasnya.(gti/lia/ce3)
Redaktur & Reporter : Budi