Ratusan Honorer jadi PPPK, Sekolah Kekurangan Guru Dampaknya Sangat Fatal

Senin, 31 Juli 2023 – 08:36 WIB
Guru honorer diangkat jadi PPPK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - PONOROGO – Kepala Dindik Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Nurhadi Hanuri menduga satu faktor penyebab sejumlah sekolah di daerah tersebut kekurangan murid karena jumlah guru di sekolah tersebut sangat kurang.

Pasalnya, kata Nurhadi, jika sekolah kekurangan guru maka satuan pendidikan tersebut tidak maksimal, sehingga masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

BACA JUGA: Ada 2,3 Juta Honorer, Formasi PPPK 2023 Hanya 990 Ribu, Bagaimana Sisanya? Aduh

"Jika kekurangan guru ini tidak diselesaikan, tidak menjawab permasalahan, dampaknya masyarakat tidak minat ke sekolah karena gurunya tidak maksimal," urai Nurhadi di Ponorogo, Minggu (30/7).

Dia menyebutkan, Ponorogo saat ini masih kekurangan sebanyak 1.340 tenaga guru atau pendidik, khususnya untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.

BACA JUGA: Menjelang Rakor Pengadaan PPPK 2023, Ada Instruksi untuk Honorer Teknis Administrasi

"Dari data kami per 31 Desember 2022, jumlah kekurangan guru di daerah ini mencapai 1.340 orang," katanya.

Kendati di Kabupaten Ponorogo baru saja dilantik 541 guru honorer menjadi ASN melalui status pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), menurut Nurhadi, masih terjadi kekurangan tenaga pendidik hingga seribu orang lebih.

BACA JUGA: Info Terbaru Pendaftaran CPNS 2023 & PPPK: Masuk Tahapan Penting, Siapkan Berkas Lamaran

"Memang di Kabupaten Ponorogo itu masih banyak kekurangan guru, tapi lembaga pendidikan perkembangannya sangat masif," katanya.

Dia mengungkapkan, untuk posisi jabatan kepala sekolah saja masih ada 40 posisi yang kosong, tenaga guru kelas sebanyak 812 orang, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebanyak 297 orang dan guru olahraga sebanyak 191 orang.

"Itu secara keseluruhan meliputi jenjang SD mampu SMP di bawah naungan dindik," katanya.

Nurhadi mengatakan, pihaknya juga tidak bisa mempertahankan jika ada sekolah kekurangan murid setiap tahunnya.

Sebab jika terus beroperasi biaya operasional sekolah tersebut juga tinggi.

Dia berharap seluruh satuan pendidikan untuk terus berinovasi meski di tengah keterbatasan yang ada. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler