Ratusan Ijazah Ikut Terbakar

Minggu, 23 November 2014 – 00:28 WIB

jpnn.com - BALIKPAPAN - Terbakarnya bangunan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Balikpapan, Rabu (19/11) lalu menyisakan kekhawatiran.

Baik dari kalangan guru hingga alumnus sekolah tersebut. Pasalnya, sebanyak ratusan ijazah milik mantan pelajar yang telah lulus belum lama ini ikut terbakar.

BACA JUGA: Marwan Jafar: Jangan Ada Penyelewengan Dana Desa

Wakil Kepala MTsN 1 Balikpapan Edi Praptomo menuturkan, ada 200 lebih ijazah siswa yang hangus dalam kejadian itu. Ijazah tersebut merupakan ijazah siswa lulusan tahun ajaran 2013/2014 di sekolah yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Nomor 11, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara ini.

Sebenarnya, siswa lulusan sekolahnya sudah menerima ijazah dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim. Tapi karena MTsN 1 Balikpapan merupakan sekolah berdasarkan pendidikan agama, maka siswa memiliki dua ijazah.

BACA JUGA: Warga Punya KTP Malaysia , Bupati Bantah sebagai Eksodus

"Nah, ijazah kedua sekolah tersebut adalah dari Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan, kebetulan belum rampung semua sehingga belum dapat diambil siswa. Sayangnya, api malah lebih dulu melahapnya," beber Edi.

Selain itu, lanjutnya, dokumen guru dan pegawai sekolah juga ada yang ikut terbakar. Yakni, SK pegawai yang disimpan di ruang TU tersebut. "Mengenai ijazah (yang terbakar), sudah kami ajukan (permohonan pembuatan ulang) kepada Kemenag Balikpapan hari ini (kemarin)," tuturnya, kemarin (22/11).

BACA JUGA: Katak Cabuli Bocah 6 Tahun di Kamar Mandi

Diketahui, kebakaran tersebut menghanguskan enam ruangan pada salah satu gedung sekolah bertingkat dua itu. Antara lain, ruang TU, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan tiga ruang belajar kelas VII. Kejadian ini membuat 31 komputer di laboratorium komputer dan ruang lainnya tinggal rangka besi.

Kebakaran ini sempat membuat aktivitas belajar terhenti Kamis (20/11) lalu. Pelajar yang berdatangan langsung dipulangkan pada pukul 07.30 Wita. Sejak Jumat (21/11) lalu, aktivitas belajar dimulai lagi. Namun tak seperti biasa, sebagian siswa kelas VII harus belajar di Laboratorium IPA dan ruang aula yang terletak di lantai tiga, gedung di sebelah lokasi kebakaran.

Sementara anak kelas VII lainnya, tetap belajar di lima ruang kelas. Kini orangtua dari 1.021 pelajar harus menerima anak-anaknya mendapat ruang belajar yang berbeda dari 25 ruang belajar lainnya --tadinya 28 kelas. (*/mon/rom/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terinfeksi HIV, Sepasang Calon Pengantin Tunda Menikah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler