Ratusan Kades Ditipu Protokoler Istana Palsu

Senin, 14 November 2011 – 10:31 WIB

DEPOK - Ratusan Kepala Desa dari berbagai pelosok Indonesia, ramai-ramai mendatangi Mapolresta Depok, Sabtu (12/11) malamKedatangan aparat pedesaan itu untuk melaporkan penipuan yang dilakukan Dendi Firman (35) dan Edi Hansen (34) yang mengaku sebagai pesuruh orang Istana bernama Tommy yang kini masih buron

BACA JUGA: Keluar Cari Makan, Rumah Kemalingan



Dendi Firman merupakan warga Perum Megapolitas Blok G, Cinere, Kota Depok
Perannya mencari kepala desa yang ingin mendapat bantuan proyek pembangunan infrastruktur pedesaan

BACA JUGA: Mantan Anggota DPRD Diduga Jaringan Calo CPNS

Sedang, Edi Hansen warga Cinere Kota Depok, berperan sebagai penghubung antara Kades dengan Tommy yang mengaku sebagai petugas protokoler Istana Merdeka


Menurut para korban, mereka sempat didatangi sejumlah orang yang mengaku dapat mengucurkan dana pembangunan desa sebesar Rp 2,2 miliar per desa

BACA JUGA: Pemain Persikasi Dinjak-injak Tim TNI

Namun, dana itu baru turun asalkan setiap Kades memberi uang pelicin antara Rp 2,6 juta hingga Rp 5 juta.

Seperti yang dialami Syaiful Anshori, (30), Koordinator Kepala Desa Kabupaten Pesawaran, Lampung, mengaku tertipu setelah seorang temannya yang berada di Bandung, mengenalkannya kepada Dendi dan Edi yang mengaku sebagai pegawai Koodinator Pusat Kementerian Dalam NegeriDi situlah Syaiful diminta mengajukan program pembangunan infrastruktur perdesaan (PPIP).

Usai bertemu Saiful, para pelaku langsung beranjak mendatangi puluhan kantor kepala desa di LampungDengan begitu meyakinkannya tersangka menawarkan program dari Kemendagri tersebutHasil pembicaraan dengan pelaku, agar program itu lolos, setiap Kades harus mengeluarkan sejumlah dana yang sudah ditetapkan

"Mereka bilang dana itu untuk pendamping proposal ke MendagriPara pelaku meminta uang mulai Rp 2,6 juta ke setiap kepala desa dari setiap proposal yang diajukan," ujarnya di Polres Depok.

Hal yang serupa juga dialami Wastamto, Kades Barangan Pulan Harjo, Jawa TengahMenurutnya, dari data yang di Klaten terdapat 10 Kades yang tertipu, Karanganyar tiga Kades, Sragen ada empat kades, dan Boyolali 3 Kades.

"Setiap Kades dimintai biaya untuk pembuatan proposal dengan biaya bervariatif  sekitar Rp 500 sampai 600 ribu per KadesBeda lagi jika Proposal pembangunan yang akan dikasih ke Kemendagri dimintai uang sebesar Rp 2,6 juta per orang kades," paparnya.
   
Dari data yang ada, korban yang telah ditipu ada sekitar 800 Kades dari seluruh IndonesiaNamun yang ikut melaporkan ke Polresta Depok ada sekitar 125 KadesAgar memuluskan aksinya para pelaku membubuhkan dokumen dengan stempel mirip miilik Menteri Keuangan dan Kemendagri.

Saat dikonfirmasi, Dendi Firman justru mengaku menjadi bagian korban penipuanPasalnya, kata dia, uang hasil proposal yang dia kumpulkan tersebut baru akan diserahkan kepada seseorang yang mengaku sebagai petugas di Protokoler Istana Merdeka, JakartaNamun setelah ditelusuri keberadaan orang itu tidak jelas

"Saya sudah bertanya kepada temannya Edi Hanson, untuk memberitahukan ke mana keberadaan Tommi yang mengaku sebagai orang Protokeler Istana tersebut, tapi setelah dicek tidak ada orang di lembaga tersebutEdi Hansen adalah orang dekat Tommy," ujarnya dari balik jeruji besi Polres Depok.

Namun Dendi mengaku sudah menerima uang dari sekitar 100 Kepala desa untuk uang pendamping proposal program PPIPMenurut Kapolres Metro Depok, Mulyadi Kharani,pihak  sudah melakukan pemeriksaan terhadap 125 Kades yang menjadi korban tersebutDalam kesaksiannya, mereka tertipu dengan aksi pelaku yang mengiming-imingi proyek pembangunan infrastruktur

"Para Kades dari Pulau jawa yang paling banyak kami periksa sebagai saksi," ujarnya.

Kini, pelaku Tommy masih dalam pencarian pihak kepolisianMulyadi mengaku, pihaknya masih mengejar siapa saja pelaku yang terlibat atas kasus penipuan ini(dny)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Sabu-Sabu di Rumah Dinas Wabup Lamtim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler