jpnn.com, SURABAYA - Ratusan Kartu Indonesia Pintar (KIP) ditemukan terlantar di sebuah tempat laundry di kawasan Jalan Nginden Jangkungan Gang 1, Surabaya, Jatim, Selasa (20/3).
Ratusan KIP milik warga kelurahan Gebang dan Keputih, Kecamatan Sukolilo tersebut terbungkus karung dan diletakkan pada tumpukan pakaian. Sebelumnya, kartu yang sama juga ditemukan dibuang di sungai Blitar.
BACA JUGA: DPR: Mendikbud Harus Evaluasi Distribusi KIP
Tumpukan KIP yang berada di dalam karung tersebut pertama kali ditemukan oleh Kardi,43, pemilik usaha laundry.
Pria yang tinggal di Nginden Jangkungan Gang 1 ini mengatakan karung yang berisi KIP tersebut sudah ditemukan pada Sabtu (10/3).
BACA JUGA: Pak Jokowi: Bulan Ini Rp 500 Ribu dulu
Saat itu, ia dan ibunya, Umi Kulsum hendak membereskan tumpukan pakaian yang hendak dicuci.
Kemudian setelah menganggat berepa kantong kresek pakaian, Kardi menemukan karung yang tertumpuk pakaian. Waktu itu dia mengira jika karung tersebut juga berisikan pakaian yang hendak dilaundry.
BACA JUGA: Begini Alasan Jokowi Membagian KIP kepada Para Siswa
“Awalnya kami tak curiga sama sekali, sehingga kami biarkan. Soalnya saya takut jika karung tersebut ada pemiliknya yang nantinya mengambil,” ungkapnya.
Setelah dua hari, karung putih tersebut tak kunjung diambil. Kardi sempat hendak membuangnya. Namun karena penasaran, Kardi pun membuka karung tersebut.
“Setelah saya buka, saya mendapati ada ratusan KIP di dalamnya,” ungkap pria berusia 43 tahun ini.
Temuan itu membuat Kardi panik. Sebab KIP merupakan program pemerintah dan ia tahu betul akan berurusan dengan hukum jika tak melaporkannya. Dengan kondisi panik, ia lantas mendatangi rumah ketua RT setempat.
“Setelah itu, Pak RT membawa KIP dan karungnya ke kelurahan. Dan baru hari ini (Selasa, red) kami membukanya bersama-sama,” terangnya.
Setelah dibuka, memang kebanyakan orang yang tercantum di KIP tersebut merupakan warga Keputih dan Gebang.
Hanya saja ia tak tahu jumlah pasti kartu tersebut. Selanjutnya, kartu tersebut diamankan ke Mapolsek Sukolilo.
Kapolsek Sukolilo Kompol Ibrahim Ghani saat dikonfirmasi mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan tentang penemuan KIP tersebut. Rencananya, dia akan memanggil sejumlah saksi terkait penempuan itu.
“Kami akan panggil penemunya dan juga saksi-saksi lain untuk dimintai keterangan,” ungkapnya.
Ibrahim juga mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui jumlah pasti KIP itu. Selain itu, pihaknya belum bisa memastikan keaslian KIP tersebut. Untuk itu polisi juga akan memanggil pihak-pihak yang bersangkutan dengan KIP itu.
“Untuk sementara kami belum bisa memberiksan statement detail terkait kasus ini,” imbuhnya.
Namun Ibrahim menegaskan selain KIP itu tak ada petunjuk lain yang ditemukan seperti nama pengirim atau alamat penerima.
Untuk itu, pihaknya akan menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas terlantarnya KIP yang merupakan program Presiden Joko Widodo ini.
“Kami akan berusaha mengusut tuntas siapa pelakunya, mohon doanya,” tandasnya.
Kasus pembungan kartu yang sama juga sebelumnya terjadi. Saat itu 148 Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik warga Kelurahan Siwalankerto, Bendul Merisi Kecamatan Wonocolo, Surabaya ditemukan dibuang di sungai Soko, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap WH,28, yang ternyata kurir JNE. (yua/rud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagikan KIP di Muba, Menko PMK Gelar Kuis Berhadiah Laptop
Redaktur & Reporter : Soetomo