jpnn.com, MEDAN - Aksi demo penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja di Medan, Sumatera Utara, berakhir ricuh, Kamis (8/10/2020).
Polisi melakukan pembubaran massa yang datang bertubi-tubi dengan water canon dan gas air mata.
BACA JUGA: Soal Isu Mahasiswa Tewas saat Demo Rusuh Tolak RUU Ciptaker, Rektor IIB Darmajaya Bilang Begini
Aksi lempar batu massa tak terelakkan. Massa mulai menepi jelang magrib dan perlahan meninggalkan kawasan Gedung DPRD Sumut.
Sejalan dengan itu, polisi tampak mengamankan ratusan massa yang sebagian besar mahasiswa dan siswa itu dari dalam gedung DPRD Sumut.
BACA JUGA: Istri Teleponan Sambil Rebahan di Kamar, Suami Datang dari Belakang Bawa Pisau, Jleb, Innalillahi
Mereka ini yang ditangkap karena berlari dan bersembunyi di gedung-gedung sekitar, seperti Mal Paladium, Gedung Pemko Medan dan seputaran Hotel Aryaduta yang memang lokasinya berdekatan dengan gedung DPRD.
Mereka disuruh jalan sambil jongkok dan naik ke atas mobil polisi satu persatu dengan kondisi baju dibuka. Mereka berhimpitan di dalam mobil itu lalu dibawa ke Mapolda Sumut.
BACA JUGA: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Sumbar Meningkat, Kemarin 11 Orang Meninggal
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko yang ditemui di lokasi, menyebutkan pihaknya mengamankan sebanyak 177 orang.
“177 orang, dibawa ke Polda,” ujarnya, Kamis petang.
Soal seperti apa status para pemuda itu, Riko belum bisa memastikan, sebab harus melalui berbagai pemeriksaan.
“Masih pemeriksaan. Belum tahu (apakah dipulangkan), kan proses pemeriksaannya masih berjalan,” jelasnya.
Kondisi yang tak lagi mengedepankan protokol kesehatan, Riko pun mengakui melakukan rapid test di lokasi terhadap ratusan yang diamankan tersebut. Hasilnya, tiga reaktif.
“Kami tes Covid-19 kok. Ini sudah di tes Covid-19 mereka. Sementara tiga orang reaktif dari yang kami amankan,” ungkapnya.
“Untuk massa yang diamankan langkah selanjutnya akan kita cek asal usulnya. Sedang kami data pelajar atau bukan. Banyak yang menggunakan almamater mahasiswa tetapi setelah kami cek bukan mahasiswa, itu informasi awal,” tuturnya.
Dalam aksi ini, selain ratusan massa yang diamankan. Beberapa bagian di gedung DPRD Sumut mengalami rusak. Kaca-kaca pecah dan batu-batu berserakan di halaman gedung.
BACA JUGA: Dua Bandit Bersenpi Todong Ibu dan Anak, Keok Saat Hadapi Bripka Rommy, tuh Tampangnya
Selain itu, ada tujuh polisi yang terluka. “Untuk personel yang luka-luka ada tujuh, satu Polwan. Saat ini, mereka sedang dirawat,” pungkasnya. (nin/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi