jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Pihak kampus Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya akhirnya angkat bicara terkait beredarnya informasi mahasiswa mereka tewas saat aksi demo menolak RUU Cipta Kerja di kantor Pemprov Lampung, Rabu (7/10).
Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah Alfian MBA, MSc menyatakan, informasi yang menyebutkan ada mahasiswa Darmajaya meninggal dunia dalam aksi tersebut adalah informasi yang tidak benar.
BACA JUGA: Demo Menolak UU Ciptaker Rusuh, Kombes Amiludin Kena Lempar Batu, Kening Benjol dan Berdarah
Menurutnya, dari hasil komunikasi dengan wakil rektor dan jajaran, memang ada mahasiswa termasuk IIB Darmajaya yang menjadi korban. Namun, tidak ada yang meninggal dunia.
“Saya mendapat informasi ada kurang lebih 12 orang anak-anak kami (mahasiswa lintas kampus,red) yang menjadi korban dan dirawat di rumah sakit.”
BACA JUGA: Dua Wanita Ini Diduga Sering Berbuat Dosa di Indekos, Akhirnya Digerebek, Hmm
“Seperti di RSUD A. Dadi Tjokrodipo dan RS Bhayangkara. Ada yang sesak nafas dan mengalami luka. Tetapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Jadi informasi tersebut saya pastikan hoaks,” katanya saat dihubungi radarlampung.co.id via ponsel, Rabu (7/10) pukul 20.20 malam.
Firmansyah menyesalkan tindakan anarkis oleh para aksi massa. Namun disisi lain dirinya juga menyesalkan aksi represif yang dilakukan aparat kepolisian.
BACA JUGA: Info Terkini dari Kolonel Irvano Destrio soal Kasus Prajurit TNI Pelaku Mutilasi Istri
“Kami menyesalkan tindakan anarkis dan juga represif dari aparat,” katanya.
Menurut Firman, aksi anarkis tersebut bisa diredam apabila kalangan DPRD Lampung cepat merespon.
Untuk mencegah aksi serupa terulang, Firmansyah berharap bisa bertemu dengan para rektor di Lampung dan berjumpa dengan forkopimda.
BACA JUGA: Soal Kabar Mahasiswa Meninggal Saat Demo Rusuh di DPRD Lampung, Kombes Zahwani: Hoaks Itu
“Untuk mencari solusinya sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tutupnya. (wdi/wdi)
Redaktur & Reporter : Budi