jpnn.com - jpnn.com - Ratusan aktivis, mahasiswi, pelajar dan kaum awam yang tergabung dalam Parade Perempuan Bersatu menggelar aksi damai di depan Istana Negara hari ini.
Tepatnya di depan pelataran Monas yang berhadapan dengan kompleks Istana Mereka.
BACA JUGA: Terapis Tolak Bercinta, Pace Layangkan Sapu Ijuk
Mereka menyuarakan kekerasan gender yang masih menjadi persoalan pelik di Indonesia.
Kegiatan ini sekaligus dalam rangkaian jelang peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret mendatang.
BACA JUGA: Tolak Bercinta Malah Disekap di Kamar Hotel
Mereka menamakan kegiatan ini sebagai Women's March.
"Meskipun laki-laki juga menjadi korban kekerasan, tapi yang terbanyak adalah perempuan," ujar Olin Monteiro, salah satu penggerak aksi itu dalam keterangan persnya.
Mengutip data Komnas Perempuan pada 2016, dia mengatakan, ada 321.752 kasus kekerasan pada perempuan di ranah personal.
Yaitu 1.657 kasus perkosaan, 1.064 pencabulan, dan 268 pelecehan.
Itu belum termasuk kekerasan lain yang berdampak negatif pada perempuan Indonesia.
Seperti, praktik tradisional sunat yang bisa merusak alat reproduksi kaum perempuan, stigma tentang keperawanan dan kesempatan berpolitik yang belum setara.
"Tercatat dari data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun lalu ada 2,27 juta perempuan alami kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan Pengadilan Agama mencatat ada 305. 535 kasus kekerasan pada perempuan," tegasnya.
Dalam aksi ini, para wanita membawa poster ukuran sedang berisi tulisan kecaman kekerasan terhadap perempuan.
Kebanyakan poster berwarna merah muda yang identik dengan kaum wanita. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia