Ratusan Ribu Umat Hindu Serbu Sungai Gangga, COVID-19 Cetak Rekor Baru di India

Rabu, 14 April 2021 – 22:41 WIB
Naga Sadhus, atau pria suci Hindu berenang di sungai Gangga saat Shahi Snan pada "Kumbh Mela", atau Pitcher Festival, di tengah mewabahnya virus corona (COVID-19), di Haridwar, India, Senin (12/4/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/FOC/djo

jpnn.com, NEW DELHI - Infeksi COVID-19 di India mencapai rekor baru di hari yang sama ketika ratusan ribu umat Hindu berkumpul untuk mandi di Sungai Gangga dalam rangkaian festival kendi atau Kumbh Mela, Rabu (14/4).

India melaporkan 184.372 kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir, yang menjadikan total infeksi di negara tersebut menjadi 13,9 juta kasus.

BACA JUGA: Diminta Pilih Cowok Turki atau India, Begini Jawaban Ayu Ting Ting

Angka kematian juga meningkat 1.027 menjadi total 172.085 korban meninggal dunia akibat virus tersebut.

Sanjay Gunjyal, inspektur jenderal polisi di festival tersebut, mengatakan sekitar 650.000 orang telah mandi pada Rabu pagi.

BACA JUGA: Jutaan Umat Hindu Berencana Mandi di Sungai Gangga, Pemerintah India Panik

"Orang-orang didenda karena tidak mematuhi aturan jarak sosial di ghat yang tidak ramai, tetapi sangat sulit untuk mendenda orang di ghat utama, yang sangat ramai," kata dia, merujuk pada istilah untuk area pemandian.

Ada sedikit bukti jarak sosial atau penggunaan masker, menurut seorang saksi mata Reuters.

BACA JUGA: Akibat Embargo di India, Pengiriman Vaksin AstraZeneca ke Indonesia Ditunda

Lebih dari 1.000 kasus telah dilaporkan di distrik Haridwar dalam dua hari terakhir, menurut data pemerintah.

Sejak 2 April 2021, India telah menjadi negara paling parah terdampak COVID-19 di dunia. Pemerintah menyebut tingginya kasus baru di negara itu disebabkan kegagalan untuk memperhatikan pembatasan pergerakan dan interaksi sosial.

Negara bagian terkaya di India, Maharashtra, pusat gelombang kedua nasional dan yang menyumbang sekitar seperempat dari kasus negara itu, akan memberlakukan pembatasan ketat mulai Rabu untuk mencoba menahan penyebaran virus.

Di tempat lain, rumah sakit swasta yang kewalahan menolak pasien, menambah beban pada fasilitas pemerintah.

Di negara bagian barat Gujurat, media lokal melaporkan antrean panjang ambulans menunggu di luar Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, dengan beberapa pasien dirawat di sana sementara mereka menunggu.

Sumber rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum, mengatakan ini karena banyak rumah sakit swasta kekurangan oksigen dan mengirim pasiennya ke rumah sakit umum. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler