Ratusan Suporter Tewas di Kanjuruhan, Inggris dan Rusia Ikut Berduka

Minggu, 02 Oktober 2022 – 19:44 WIB
Kondisi tribun penonton Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan yang terjadi di stadion itu, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc

jpnn.com, JAKARTA - Duta Besar Inggris dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.

"Turut berduka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden yang terjadi di pertandingan sepak bola di Malang. Doa kami menyertai keluarga para korban," kata Dubes Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins di akun @Owen Jenkins di Twitter, Jakarta, Minggu.

BACA JUGA: Duka Tragedi Kanjuruhan, Suporter Persipasi Gelar Aksi Kosongkan Tribune

Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva juga menyampaikan ucapan dukacita atas tragedi tersebut.

"Duta Besar Rusia untuk Indonesia Ibu Lyudmila Vorobieva dan seluruh staf Kedubes Rusia di Jakarta mengucapkan belasungkawa yang mendalam terkait tragedi di Malang," menurut pernyataan dalam unggahan Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia melalui kanal Telegram resmi mereka.

BACA JUGA: KontraS Beberkan Sejumlah Pelanggaran Aparat Dalam Kerusuhan Kanjuruhan

Ratusan orang dilaporkan meninggal dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai pertandingan kedua tim dari Jawa Timur itu.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Polisi Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota kepolisian.

BACA JUGA: Sodik Mudjahid Minta Kasus Tragedi Kanjuruhan Harus Diusut

Afinta mengatakan bahwa pertandingan tersebut berjalan dengan lancar, tetapi setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema merasa kecewa dan turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Namun, petugas akhirnya terpaksa melepaskan gas air mata.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," katanya.

Pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya dan menjadi kekalahan kandang pertama Arema dari klub Surabaya itu dalam 23 tahun terakhir. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler