Ulah iseng warga telah membuat ratusan troli belanja milik sejumlah supermarket menumpuk di dermaga Port Augusta, sebuah kota regional di Australia Selatan. Aksi ini baru diketahui setelah air di sekitar dermaga surut.
Sejumlah penyelam yang dipekerjakan oleh Dewan Kota Port Augusta bersama dengan Coles, Woolworths dan Big W telah menemukan sekitar 500 troli terendam dari dermaga kota tersebut.
BACA JUGA: Dugaan Eksploitasi Pekerja di Industri Berbasis Aplikasi Australia
Walikota Sam Johnson mengatakan troli itu milik supermarket diposisikan di dekat tepi air dan telah ditumpuk di perairan tersebut setidaknya selama beberapa tahun terakhir.
Dia mengatakan orang-orang harus berhati-hati di sekitar kawasan itu sementara dewan dan perusahaan retail menyusun rencana untuk membersihkan limbah troli belanja mereka.
BACA JUGA: Berkat Kampanye Medsos, Penjualan Stroberi Australia Bangkit Kembali
"Sebagai daerah rekreasi dan kawasan perairan, secara alami warga di kawasan ini berharap dapat berenang di daerah itu atau kawasan itu menjadi kawasan rekreasi memancing dan lain-lain," kata Sam Johnson.
"Jika Anda meminta saya menebak berapa banyak troli belanja bekas yang ada di sana, saya akan mengatakan 50 awalnya ... tapi para penyelam telah berhasik mengidentifikasi sekitar 500 troli."
BACA JUGA: Skuter Mobilitas Dicurigai Dipakai Menghindari Pemeriksaan Polisi
Orang menemukan "kesenangan dan humor" dengan melemparkan troli ke dalam air, kata Sam Johnson.
Masalah ini baru terungkap pada bulan Mei lalu ketika air surut dan terlihat berapa banyak troli yang berada di Teluk Spencer.
Dewan kota Port Augusta kemudian menugaskan survei, yang berhasil menemukan "hasil yang cukup mengkhawatirkan".Kontribusi perusahaan retail
Di bawah aturan hukum Australia Selatan, wilayah di bawah tanda air pasang tinggi menjadi kewenangan Pemerintah Negara Bagian.
Tapi karena troli-troli itu milik perusahaan retail, Sam Johnson mengatakan mereka diharapkan dapat menanggung sebagian besar biaya pembersihan, yang harus dilakukan menggunakan crane dalam beberapa bulan mendatang.
"Idealnya, situasi terbaik adalah memastikan pengecer membayarnya, tetapi jika perlu ada kontribusi dari pihak lain, kami ingin melihat DPTI [Departemen Infrastruktur] atau Pemerintah Negara Bagian ikut berkontribusi, "katanya.
"Saya tidak pikir tidak cukup adil juga warga pembayar pajak ikut dibebankan biaya ini â apalagi jika 100 persen - tetapi kita tahu ada beberapa masalah keamanan dan dewan kota berencana mendirikan papan peringatan untuk memberitahukan warga akan beberapa ancaman bahaya yang bisa timbul di bawah dermaga.
"Juga, baru-baru ini kami memperbarui sistem kamera CCTV kami di seluruh pusat kota yang juga mencakup daerah dermaga itu."
Presiden klub renang Masters Port Augusta, Anne Baker mengatakan para anggotanya berusaha menghindari berenang di kawasan itu karena khawatir cedera terkena troli-troli itu.
"Saat surut, Anda bisa menyentuh mereka dengan kaki Anda jika Anda berdiri tegak di dalam air," kata Anne Baker.
Dia mengatakan anggota klubnya pernah mencoba mengeluarkan dua troli tetapi menemukannya terlalu keras.
"Menyingkirkan troli itu cukup sulit termasuk juga mengakses dermaga di daerah itu juga sulit," katanya.
Dermaga terakhir Port Augusta ditutup empat tahun lalu karena strukturnya tidak lagi layak.
Port Augusta adalah salah satu yang terpanas di Australia Selatan dan salah satu lokasi di utara yang terjauh dengan akses laut.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bongkahan Emas Bernilai Rp 1 M Ditemukan di Australia Barat