jpnn.com, MOJOKERTO - Jembatan penghubung Desa Kalikatir dengan Desa Dilem, di Kabupaten Mojokerto, Jatim jebol lagi.
Satu-satunya akses warga itu tidak mampu menahan gerusan aliran air Sungai Klorak saat hujan deras tiba.
BACA JUGA: Martapura Diterjang Banjir, Jembatan Terancam Putus
Akibatnya, warga satu desa -di dalamnya terdapat 270 jiwa- terancam terisolasi.
"Jembatan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki," kata Kepala Desa Dilem Zainul Arifin.
BACA JUGA: Jembatan Kayu Ini Bikin Waswas Pemudik
Untuk roda empat, akses terpaksa ditutup untuk sementara. Sebab, kondisi jembatan kritis dan membahayakan pengguna.
"Jalan kami tutup agar tidak dilalui roda empat. Intinya, demi keselamatan pengguna jalan," tambahnya.
BACA JUGA: Jembatan Nyaris Putus, Warga Terpaksa Muter 2 Kilometer
Kerusakan infrastruktur itu membuat warga di Desa Dilem dengan jumlah 87 kepala keluarga (KK) sulit mendapatkan akses.
Zainul menjelaskan, awalnya jembatan ambrol selebar 1,5 meter.
Namun, akibat gerusan air sungai, perlahan jembatan tersebut terus ambrol hingga selebar kurang lebih 2 meter.
Untung, konstruksi jembatan dilengkapi besi kanal sehingga mampu bertahan kendati dalam kondisi tak utuh.
Besi kanal itu merupakan bagian jembatan darurat yang dibuat warga secara swadaya bersama pemerintah desa saat terjadi banjir bandang tahun lalu.
"Kalau tidak ada besi kanal, pasti jembatan ini sudah putus total," tegasnya.
Jembatan tersebut sudah beberapa kali ambrol. Terparah pada 26 Maret 2017 atau saat terjadi banjir bandang di Desa Kalikatir.
Namun, karena pemda mengambil alih pembenahan jembatan, pemerintah desa hanya bisa menunggu realisasinya.
Untuk itu, sebagai upaya tanggap darurat, secara swadaya pemerintah desa bersama warga membuat jembatan sementara.
Baik menggunakan bambu maupun papan kayu.
Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M. Zaini mengaku secara kedaruratan sudah membuat jembatan darurat. Jembatan tersebut bahkan sudah diusulkan ke dinas PUPR sejak 2017.
"Tahun ini PUPR juga menganggarkan perbaikan jembatan itu," ucapnya.
Terpisah, Kadis PUPR Kabupaten Mojokerto Didik Pancane Argo mengamini hal tersebut.
Menurut dia, pemkab sudah memberikan perhatian untuk jembatan itu seusai banjir bandang.
Perhatian tersebut berupa alokasi anggaran perbaikan melalui APBD 2018.
"Kami pastikan tahun ini realisasi fisik bisa terlaksana," tandasnya. (ori/ris/c9/end/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia