Raup Dana IPO Rp 1,48 Triliun

Sabtu, 08 Oktober 2011 – 06:42 WIB

JAKARTA - Buruknya global market tidak menyurutkan langkah PT Atlas Resources Tbk meramaikan lantai Bursa Efek Indonesia (BEI)Manajemen optimistis hajatan go public itu tidak akan terganggu dengan situasi market

BACA JUGA: Cadangan Devisa Susut USD 10 Miliar

Bahkan, rencana itu diyakini menguntungkan karena pasar domestik sedang bergairah
”Kami optimistis jalan perseroan go public bakal mulus

BACA JUGA: Bekasi Junction Gandeng Lotte Mart

Tak masalah pasar global sedang bergejolak,” kata Setiadi, Sekretaris Perusahaan Atlas Resources di Jakarta, Jumat (7/10).

Dalam hajatan itu, perseroan melempar saham Initial Public Offering (IPO) ke publik sebanyak 783,333 juta lembar
Angka itu setara 25 persen persen dari modal disetor dan ditempatkan

BACA JUGA: Ekspor Perikanan Sulut Meningkat 197 Persen

Dan, saat sudah terjadi kelebihan permintaanKarena itu, perseroan menyiapkan penjatahan lebih (over allotment) maksimal 15 persen atau 117,5 juta lembarManajemen mematok harga IPO di kisaran Rp 1.500-1.900 per lembar

Dengan skema harga itu, perseroan bakal meraup dana IPO senilai Rp 1,48 triliun"Ini harga yang sangat kompetitif,” urai Moelyonoto, Direktur PT Indopremier Securities, selaku penjamin emisi.

Dana hasil IPO akan dipakai untuk sejumlah aksi korporasiDi mana 40 persen digunakan untuk biaya belanja modalItu terkait dengan infrastruktur dan pengembangan fasilitas penunjang wilayahSelain itu, senilai USD 25 juta akan dipakai untuk membayar biaya kompensasi atas restrukturisasi kontrak pemasokan batubaraMaklum, manajemen mempunyai klausul kontrak pemasaran dan penjualan batubara dengan Noble

Selanjutnya, sekitar 27,5 persen akan digunakan untuk akuisisi wilayah IUP tambahan dan peningkatan kepemilikan pada anak perusahaan dan usaha yang berhubungan dengan pertambanganSementara PT UBS Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities bertindak penjamin pelaksana emisi efek perusahaanPemegang saham terbesar Atlas PT Calorie Viva Utama dengan 54,26 persen dari total sahamAtlas mencatat laba periode berjalan di 2010 sebesar Rp 13,3 miliar atau naik 21 persen dari periode 2009 yang tercatat sebesar Rp 10,4 miliarProduksi perseroan hingga April mencapai 430 ribu ton, dengan kapasitas 2,38 juta ton per tahun.

Perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD 106 juta hingga 2013Capex itu kombinasi antara hasil penawaran saham perdana, cash flow, dan pinjaman perbankanSelain itu, perseroan juga akan meningkatkan kapasitas produksi perseroan sebesar sembilan juta ton pada 2015 khusus hub Muba

Sekadar informasi, saat ini perseroan baru mengoperasikan tiga wilayah izin usaha pertambangan (IUP) dimana  tiga hub telah berproduksi dan satu hub baru (Muba)Selain itu, perseroan menargetkan produksi mencapai 2,5 juta ton hingga akhir tahun 2011Perseroan telah menjual batu bara ke Korea Selatan sebesar 53,6 persen, Jepang sebesar 24,1 persen, dan India 10,5 persen dan hingga Juni 2011, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 401,5 miliar(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Data Bappenas Dipastikan Milik Publik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler