jpnn.com, BOGOR - Kabupaten Bogor memang tidak memiliki wilayah laut tetapi memiliki keunggulan komparatif di sektor perikanan air tawar.
Saat ini, Kabupaten Bogor menjadi pemasok utama ikan lele untuk DKI Jakarta.
BACA JUGA: Ravindra Airlangga Ajak Warga Memilah dan Memanfaatkan Sampah Organik
Hal ini disampaikan anggota DPR RI, Ravindra Airlangga, pada kegiatan ngariung bersama warga Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/12).
Di hadapan 200an warga yang didominasi ibu-ibu di Desa Cibarayut, Cigombong, Kabupaten Bogor, tersebut, Ravindra menyampaikan saat ini kebutuhan ikan lele untuk DKI Jakarta mencapai 120 ton per hari.
BACA JUGA: Ravindra Minta Pemerintah Perluas Akses Pupuk Bersubsidi Bagi Petani
Namun, sebagai pemasok utama, Bogor hanya mampu memproduksi 80 ton per hari.
“Supply ikan lele untuk Jakarta terbanyak dari Kabupaten Bogor. Permintaan ikan lele untuk Jakarta 120 ton per hari. Kabupaten Bogor bisa memproduksi 80 ton per hari. Artinya ada potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produksi ikan lele. Peluang pasarnya masih sangat besar,” ungkap anggota Komisi IV DPR RI tersebut.
BACA JUGA: Meningkatkan Perekonomian Warga, Sukarelawan Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Lele Asap
Menurut Ravindra, ini bisa dan harus dimanfaatkan oleh warga untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Menurut dia, ikan lele sejauh ini sangat mudah untuk dikembangbiakkan.
Produksi ikan yang bandel ini tidak harus dalam skala besar, melainkan juga cocok untuk skala rumah tangga.
Oleh karena itu, dia mendorong agar keluarga-keluarga di kabupaten Bogor bisa memanfaatkan lahan-lahan sempit untuk budidaya ikan lele dengan sistem biofolk.
Lebih jauh, dia menyatakan bahwa pihaknya selama ini ikut terjun memberi pelatihan mengenai budi daya lele sistem biofolk.
Namun demikian, warga mengeluhkan kendala permodalan. Ravindra mengakui permodalan adalah salah satu kendala.
Menurutnya, ada banyak peluang bagi warga untuk mendapatkan permodalan. Persoalannya seringkali warga tidak memahami jalur dan cara mengaksesnya.
Untuk itu, Ravindra menyatakan bahwa sejauh ini dia sudah melakukan beberapa kegiatan bimbingan dan penyuluhan tentang bagaimana cara mendapatkan permodalan.
Dia mengajak warga untuk terlibat dalam pelatihan-pelatihan tersebut.
“Kita kemarin melakukan bimbingan untuk mendapatkan permodalan. Dan kegiatan seperti itu akan terus kami galakkan,” ungkapnya.
Selain di desa Cibarayut, di hari yang sama Ravindra juga menemui ratusan warga di Desa Ciburuy, Cigombong. Di hadapan warga desa Ciburuy, Ravindra menyinggung soal penanggungan sampah.
“Kabupaten Bogor memproduksi sampah sehari 2100 ton. Sementara yang diangkut hanya 700 ton per hari sehingga terjadi penimbunan sampah. Kami juga memperjuangkan agar ditambahkah alat-alat pengangkut sampah,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia