jpnn.com - JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memerlukan kepemimpinan yang berani untuk meningkatkan perannya di kancah perpolitikan nasional. Sebab, selama ini DPD dinilai kurang berkontribusi dalam menentukan arah pembangunan negara.
Menurut Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti, DPD periode 2009-2014 tergolong tak memiliki prestasi yang signifikan.
BACA JUGA: Demokrat Walkout, Priyo: Kita Semua Kaget
Satu-satunya prestasi pada periode ini adalah dikabulkannya uji materi tentang kewenangan DPD. "Selain itu, DPD seperti tak menghasilkan apa-apa," kata dia di Jakarta, Jumat (26/9).
Menurut Ray, ada dua faktor yang menyebabkan DPD gagal. Pertama, kata dia, faktor kepemimpinan Irman Gusman sebagai Ketua DPR. Ray menilai gaya berpolitik Irman cenderung masih berbau gaya orde baru. Dia mengatakan dalam memimpin DPD, Irman cenderung menghindar dari koflik dan ketegangan baik di internal maupun eksternal lembaga.
BACA JUGA: Panitia Haji Antisipasi Wukuf Akbar
Kedua, Ray melanjutkan, hanya masih berkutat soal kepemimpinan. Menurutnya, Irman cenderung mengedepankan kepentingan pribadi dalam memimpin DPD.
Hal ini terkait keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Demokrat 2014 lalu. "Dengan meredam konflik dengan pihak luar, Irman seolah ingin menjaga hubungan baik dengan setiap partai politik agar dia bisa memiliki peluang untuk dicalonkan," ungkap dia.
BACA JUGA: Pilkada Lewat DPRD Tetap Demokratis
Karenanya, Ray menegaskan, pada periode mendatang DPD harus memilih pimpinan yang berani dan revolusioner. Hal ini, kata dia, untuk membangun citra DPD dan meraih simpati publik. "DPD harus pintar memainkan perannya pada isu-isu yang menyangkut kepentingan publik," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAI: Silakan Pilih #SaveSpongebob atau Save Our Children?
Redaktur : Tim Redaksi