jpnn.com, JAKARTA - Memperingati Hari Anak Nasional, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) mengadakan kegiatan Unicharm Edutainment Day di dua pabrik yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ini merupakan kegiatan peringatan Hari Anak Nasional yang pertama kalinya bagi Unicharm, di mana kegiatan ini diikuti oleh sekitar 180 karyawan beserta anak dan keluarganya.
BACA JUGA: Unicharm Luncurkan Produk Edisi Terbatas Dengan Bio Material dari 3 Kategori
Pada Unicharm Edutainment Day, para peserta tidak hanya mengikuti aktivitas yang menyenangkan seperti lomba melukis, namun juga kegiatan edukatif, yaitu melihat secara langsung proses produksi dalam sesi factory tour, dengan menggunakan alat pelindung diri sesuai standar demi mengutamakan keamanan para peserta.
Selain itu juga disediakan forum edukasi bagi para orang tua/karyawan untuk mengikuti talkshow bersama ahli pengasuhan anak sekaligus psikolog Ayoe Sutomo M. Psi.
BACA JUGA: Ini Tokoh di Balik Kesuksesan Bisnis Unicharm
Melalui kegiatan ini, Unicharm bertekad untuk mempererat ikatan antara Perusahaan dengan karyawan beserta keluarganya, serta meningkatkan rasa bangga pada anak terhadap pekerjaan orang tua mereka melalui kunjungan ke tempat orang tua/keluarganya bekerja, sekaligus memberikan wawasan baru tentang pola pengasuhan anak di era digital khususnya bagi para orang tua yang harus meninggalkan anaknya karena bekerja.
“Di tahun ini perusahaan kami mengadakan event perayaan Hari Anak Nasional, yaitu Unicharm Edutainment Day di dua pabrik secara serentak. Selama ini kami telah melakukan banyak kegiatan eksternal demi mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) seperti edukasi pemilahan sampah di beberapa sekolah, donasi ke panti asuhan dan wilayah terdampak bencana alam, edukasi menstruasi dini, pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di tiga pabrik yang terletak di provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur untuk mengurangi emisi CO2, dan lain-lain," kata Penanggung Jawab Produksi Uni-Charm Indonesia Eiji Ito.
BACA JUGA: Geram Kapolres Jember 5 Anggotanya Dikeroyok Pesilat PSHT, Aipda Parmanto Terluka Parah
"Kali ini kami juga melakukan kegiatan di internal Perusahaan dengan mengundang karyawan, anak-anak dan keluarga untuk mengunjungi pabrik. Harapannya dengan memberi kesempatan para keluarga melihat langsung tempat ayah/ibunya bekerja, akan menimbulkan rasa bangga sebagai bagian dari keluarga besar Unicharm, dan meningkatkan motivasi bekerja karyawan," sambungnya.
Unicharm memiliki visi untuk merealisasikan masyarakat simbiosis di mana semua orang dapat hidup menjadi diri sendiri dengan mandiri dan saling tolong menolong.
"Kami akan terus mendukung berbagai momen di kehidupan konsumen melalui produk dan layanan yang kami miliki,” kata Eiji Ito.
Sementara itu, Psikolog Ayoe Sutomo M. Psi mengatakan setiap keluarga yang kedua orang tuanya bekerja pasti ingin menjaga keseimbangan antara mengasuh anak dan bekerja. Namun, tidak jarang orang tua merasa bersalah kepada anak karena meninggalkan mereka dibawah pengasuhan orang lain ketika bekerja.
"Hasilnya, karena kurang pengawasan tidak sedikit anak yang menghabiskan waktunya dengan bermain gadget seperti laptop atau HP," kata Ayoe Sutomo.
Dia menyarankan orang tua untuk rutin mengalokasikan waktu berkualitas bersama anak setiap hari.
Meskipun lelah sehabis bekerja usahakan untuk tetap memiliki waktu bersama dengan anak yang diisi dengan aktivitas menyenangkan seperti makan atau bermain bersama.
"Ini bertujuan untuk membangun interaksi positif dan meningkatkan bonding emosi antara orang tua dan anak, karena hal menyenangkan sekecil apapun yang dilakukan bersama orang tua akan terus tersimpan di memori anak," katanya.
Selain itu, agar anak tidak menghabiskan waktu seharian di depan layar gadget, orang tua dapat membuat jadwal penggunaan yang bijaksana dan seimbang serta sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
Hal tersebut dapat diawali dengan menjelaskan terlebih dahulu alasan orang tua memberikan aturan dalam penggunaan gadget. Jika anak sudah dapat diajak berdiskusi, jangan lupa libatkan anak dalam menentukan aktivitas untuk mengisi jadwal tersebut.
"Dampingi anak ketika sedang menggunakan gadget untuk memastikan konten atau game yang dilihat sesuai dengan usia mereka,” katanya. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Rumah Sakit Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Miliaran Rupiah, KPK Turun Tangan, Nah Loh
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti