Rayakan Kelulusan Siswa, GM SWA: Nilai Bagus Saja Tidak Cukup 

Sabtu, 28 Mei 2022 – 22:52 WIB
Puluhan siswa Sinarmas World Academy (SWA) merayakan kelulusan kelas angkatan 2022. Foto dokumentasi SWA

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 23 siswa-siswi Sinarmas World Academy (SWA) merayakan kelulusan kelas angkatan 2022.

Ada banyak tantangan dan suka duka yang dialami mereka karena selama dua tahun lebih diterpa pandemi Covid-19. 

BACA JUGA: Begini Mekanisme Penilaian Ujian Kelususan SMP di Surabaya

"Sektor pendidikan mengalami cukup banyak disrupsi selama dua tahun belakangan ini karena pandemi Covid-19," kata General Manager SWA Deddy Djaja Ria, dalam keterangannya kepada media, Sabtu (28/5).

Semua ini lanjutnya, mulai terjadi saat para lulusan masih berada di kelas 10, yang merupakan salah satu fase paling penting dalam perjalanan mereka menuju International Baccalaureate (IB) Diploma di SWA

BACA JUGA: Terkait USBN, Nadiem Makarim: Mohon, Jangan Meremehkan Guru

Ada banyak cerita menarik di perjalanan angkatan 2022 ini. Mereka kata Deddy Djaja, telah melalui berbagai rintangan dan tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya karena terpaan pandemi berkepanjangan.

Meskipun dengan keadaan yang tidak mendukung, mereka sukses menyelesaikan International Baccalaureate Middle Years Programme (IB MYP) dan International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Karenanya, hari kelulusan menjadi tonggak yang berarti bagi siswa-siswi, para orang tua, dan SWA. 

BACA JUGA: Tanamkan Sikap Berbagi, SWA Gelar Baksos selama Ramadan

"Perjalanan sukses setiap lulusan merupakan motivasi kami untuk terus meningkatkan pengajaran yang dapat memaksimalkan potensi siswa," kata Deddy Djaja Ria.

Ditambahkannya, kini semuanya telah selesai dan di momen ini saatnya mereka merasakan kebahagiaan dari pencapaiannya.

Pencapaian yang dimaksud mencakup adaptasi mereka dalam berbagai metode pembelajaran yang berubah-ubah, mengenai pembagian waktu efektif, dan apa yang mereka lakukan bagi orang banyak di tengah jadwal padat.

Berbicara tentang kelulusan, lanjut Deddy, banyak orang masih beranggapan bahwa nilai yang dicapai adalah satu-satunya hal penting.

Memang, nilai merupakan cara yang terukur untuk menentukan seberapa banyak ilmu yang mereka kuasai.

Namun, saat ini, nilai yang bagus saja tidak akan cukup untuk bersaing masuk ke universitas terbaik dunia. 

"Ada sisi lain yang sama pentingnya dengan nilai, sesuatu yang disebut dengan portfolio akademis," kata Deddy Djaja.

Universitas mencari para pembawa perubahan, siswa-siswi yang mampu menyeimbangkan antara kesuksesan akademis yang diwakili dengan nilai dan perbuatan yang nyata di lingkungan atau komunitas sekitarnya.  

"Portofolio merupakan realisasi bukti di bidang yang ditekuni," kata Deddy Djaja. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler