Rayakan Ultah ke 11 Tahun, Pupuk Indonesia Gencarkan Digitalisasi & Ekspansi Global

Rabu, 05 April 2023 – 10:07 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) memperingati Hari Ulang Tahun yang ke-11 tahun pada 2023.

Di momen ultah ini Pupuk Indonesia terus berkontribusi kepada negara melalui pencapaian sejumlah target penting yang ditetapkan pemegang saham.

BACA JUGA: Distribusikan Pupuk Bersubsidi Tepat Waktu, Pupuk Indonesia Gandeng KAI

Pencapaian tersebut terlihat dalam laporan manajemen perusahaan dengan catatan kinerja operasional (audited) pada 2022.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyatakan pencapaian kinerja ini turut memperkuat posisi perusahaan untuk senantiasa memberikan dampak secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

BACA JUGA: Kembangkan Industri Ammonia, Pupuk Indonesia Siapkan 3 Langkah Jitu

Misalnya peningkatan EBITDA sebesar Rp30,78 triliun pada 2022 atau 224% dari RKAP 2022 sebesar Rp13,74 triliun.

Salah satu kontribusi pada EBITDA diperoleh melalui program transformasi yang menimbulkan dampak positif bagi perusahaan.

BACA JUGA: Sambut Hari Kemenangan Lebih Berwarna dengan Nippon Paint

Total EBITDA uplift dari program transformasi pada 2022 mencapai Rp 1,94 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,03 triliun.

“EBITDA uplift ini berasal dari upaya peningkatan ketersediaan pupuk non-subsidi untuk meningkatkan pelayanan, produktivitas usaha tani, hingga pendapatan para petani. Baik melalui program Retail Management, pengembangan kios komersil, hingga perluasan program Agrosolution dan Makmur,” ujar Bakir di Jakarta, Senin (3/4).

Bakir menyebutkan peningkatan EBITDA juga berasal dari proses optimalisasi rantai pasok. Mulai dari aspek pengadaan bersama, sentralisasi penjualan dan pemasaran, penerapan digitalisasi, hingga optimalisasi aset Pupuk Indonesia Grup.

Sepanjang 2022, Pupuk Indonesia juga mencapai realisasi produksi sebesar 18,94 juta ton yang terdiri dari pupuk 11,80 juta ton dan non pupuk 7,14 juta ton.

Pupuk Indonesia membukukan volume penjualan sebesar 13,02 juta ton yang terdiri dari pupuk bersubsidi 7,41 juta ton, pupuk non subsidi 4,11 juta ton, produk non-pupuk 1,45 juta ton, dan penjualan pupuk trading sebesar 49.163 ton.

Dari penjualan tersebut, Bakir mengatakan bahwa Pupuk Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih audited sebesar Rp18,51 triliun, naik dari laba 2022 sebesar Rp 5,13 triliun.

Laba bersih berhasil didapat usai Pupuk Indonesia merealisasikan pendapatan sebesar Rp103,86 triliun atau 134,99 persen dari RKAP 2022 sebesar Rp76,94 triliun.

Pencapaian kinerja 2022 tersebut tentunya didukung oleh sejumlah program strategis. Seperti program penjualan pupuk non-subsidi retail atau Retail Management yang berhasil menjual 547 ribu ton pupuk non-subsidi atau 105% dari target RKAP 2022.

Kemudian program Agrosolution dan Makmur yang terealisasi pada lahan seluas 271 ribu hektar atau 109% dari target 250 ribu hektar.

Dalam program ini, perusahaan juga berhasil menjual pupuk non-subsidi urea retail sebesar 36,45 ribu ton dan non-urea sebesar 75,39 ribu ton.

Upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi juga terus dilakukan melalui pengembangan kios komersil atau Toko Pe-i.

Pada 2022, Toko Pe-i telah berdiri sebanyak 350 kios di berbagai daerah. Perusahaan akan terus mengembangkannya hingga mencapai target 1.000 kios pada 2023.

“Selain untuk meningkatkan cakupan area kios PI grup, program di atas juga bertujuan untuk meningkatkan akses petani terhadap pupuk non-subsidi atau komersil. Hal ini juga bertujuan untuk mengisi gap kebutuhan pupuk yang belum terakomodir dalam subsidi,” jelas Bakir.

Selain itu, kinerja perusahaan juga ditopang oleh sejumlah program strategis lainnya. Seperti optimalisasi rantai pasok, produksi dan perawatan pabrik, implementasi data science, program cost-reduction, penguatan strategis di bidang human capital, dan sebagainya, serta penerapan digitalisasi di hampir seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan.

Terkait penugasan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi melalui digitalisasi.

Dalam hal ini, Pupuk Indonesia menerapkan Distribution Planning & Control System (DPCS) dan Track & Trace untuk memantau distribusi pupuk secara real time.

Di tingkat kios, Pupuk Indonesia juga melakukan uji coba aplikasi digital Retail Management System atau REKAN di Provinsi Bali dan Aceh. Aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi oleh petani.

Sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, Pupuk Indonesia didorong untuk dapat Go Global dan menjadi pemain di tingkat dunia.

Hal ini mengingat Pupuk Indonesia merupakan salah satu produsen amonia dan pupuk urea terbesar di dunia.

Salah satu upaya strategis yang dilakukan Pupuk Indonesia pada 2022 adalah membuka kantor perwakilan di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Kantor perwakilan ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan dalam akses terhadap bahan baku pupuk, serta pengembangan industri lainnya.

Selain itu, juga berpotensi memperluas peluang kerjasama perdagangan amonia, urea, NPK, dan produk lainnya, dengan para pemasok dan mitra global.

Tidak hanya itu saja, Pupuk Indonesia juga terus mendorong ekosistem energi bersih di Indonesia dengan mengembangkan Klaster Industri Hijau (KIH) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun di Lhokseumawe, Aceh.

Kawasan seluas 2.600 hektare ini nantinya akan mengembangkan blue ammonia, green ammonia, biomethane, dan menjadi LNG Hub yang memanfaatkan potensi gas dari Blok Andaman.

“Kami mendukung mendukung gagasan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Aceh sebagai hub energi masa depan di Indonesia.

Adapun bentuk dukungan Pupuk Indonesia dengan masuk sebagai anggota konsorsium yang dibentuk oleh Kementerian BUMN,” jelas Bakir.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler