Razia Ponsel dan Tes Urine Napi Bakal Digalakkan

Selasa, 28 Juni 2011 – 18:42 WIB

JAKARTA- Kementerian Hukum dan HAM menggelar rapat koordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Selasa (28/6)Langkah ini menyusul  kasus kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Kerobokan, Bali pada Sabtu (25/6) lalu saat didatangi tim BNN.

"Kita membicarakan bagaimana visi kita yang sangat sama

BACA JUGA: Polisi Periksa Staf Sekjen MK

Energi yang banyak kita satu padukan untuk melakukan yang terbaik," ujar Menkumham Patrialis Akbar dalam konferensi pers usai pertemuan dengan BNN.

Kepala BNN Komjen Goris Mere menjelaskan, pertemuan tersebut untuk mencari cara tepat memberantas jaringan sindikat narkoba, khususnya yang beroperasi dari LP
"Sebab jaringan narkoba ini bisa berpindah tempat dan tidak menutup kemungkinan di LP," ujarnya

BACA JUGA: Arsyad Serang Balik Mahfud MD



Goris Mere mengatakan, pihaknya bersama Kemenkum-HAM mencari solusi agar kejadian di Kerobokan tak terjadi lagi
Terkait pelaku yang sudah disergap, akan terus dikembangkan untuk menemukan pengendalinya."Di manapun berada bisa disentuh dan bisa dibawa ke meja hijau

BACA JUGA: Mahfud Yakin Investigasi MK Benar

Ini butuh kerja sama dengan berbagai pihak, dengan instansi pemerintah, termasuk kerja sama dengan Dirjenpas," tutur pria asal Flores, NTT itu.

Patrialis dalam kesempatan itu mengatakan, kejadian di Kerobokan sangat disesali"Ini penyesalan kita semuaTidak ada yang salah dan tidak ada yang benarKita cari jalan keluar kedepan supaya lebih baik lagi," katanya.

Menteri asal PAN itu menegaskan, pihaknya sangat membantu usaha BNN dalam memberantas pengedaran narkoba, termasuk pengedaran dari LPUntuk menghindari kasus di Kerobokan, pihaknya dengan BNN sudah sepakat akan saling koordinasi"Kami siap memberi informasi terkait penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan BNN," tukasnya.

Goris Mere juga memastikan ke depan mereka akan berusaha menghindari kejadian di Kerobokan terulang"Selama ini berjalan mulus operasi kita bersama DirjenpasHanya kemarin ada suatu kejadianSeorang provokator yang teriak histeris dan tiba-tiba saja kita dikagetkan dengan kejadian itu," katanya.

Untuk mempersempit gerak bandar narkoba di LP, BNN dan Kemenkum-HAM sepakat lebih intensif melakukan pengawasan"Kita juga melakukan pengawasan dan kontrolRazia pemakaian ponsel, tes urine kerja sama dengan BNN, juga kami lakukan pemecatan tidak hormat pada pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran," tukasnyaSaat disinggung apakah AR alias Riyadi yang batal ditangkap BNN dari Kerobokan bisa dijemput petugas Kemkum-HAM, Patrialis memilih tak menjawab, dengan alasan itu konsumsi internal.(gel/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Moral Bangsa Sangat Mengkhawatirkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler